kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Presiden Beri Waktu 1 Minggu untuk Cek Ketersediaan Stok Beras


Selasa, 01 November 2022 / 07:00 WIB
Presiden Beri Waktu 1 Minggu untuk Cek Ketersediaan Stok Beras

Reporter: Ratih Waseso | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menyebut bahwa, dari data dan neraca yang dimilikinya serta pantauan dari standing crop dengan satelit, ketersediaan beras masih mencukupi.

Ia menyebut, bahkan di tahun dari prognosis yang disampaikan Badan Pusat Statistik (BPS) dan tim pengkaji di Kementerian Pertanian tahun ini menjadi produksi yang tertinggi.

"Pada panen tertinggi kita Maret-April itu di atas 18,3 juta ton. Kemudian panen kedua kita pada Agustus-Oktober itu bahkan 13 koma sekian, oleh karena itu data BPS juga menunjukkan bahwa stok-stok itu ada, 60% di tangan rakyat sendiri," kata Syahrul di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (31/10).

Baca Juga: Harga Pangan Memanas di Pengujung Tahun

Dengan modal tersebut maka Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberi waktu kepada jajarannya untuk melakukan pengecekan, dan faktualisasi data bersama Kepala Daerah untuk ketersediaan beras secara nasional.

Pasalnya Syahrul mengatakan, Presiden meminta adanya pemenuhan cadangan beras pemerintah (CBP) yang cukup melalui Bulog. Untuk mencapai target CBP, Presiden disampaikan juga meminta Bulog mengakselerasi penyerapan. Dengan ketersediaan stok beras yang cukup diharapkan fluktuasi harga beras dapat ditangani.

"Saya diberi waktu oleh bapak presiden satu minggu ini untuk ngecek kembali, memfaktualisasi bersama seluruh jajaran yang ada, bersama gubernur, para bupati untuk persiapkan, karena ada perintah bapak presiden untuk melakukan stocking yang sangat cukup melalui beras cadangan yang ada di Bulog itu, dan itu akan saya kejar dalam waktu yang sangat singkat ini," jelasnya.

Syahrul menyebut masih ada 10 provinsi yang masih terdapat sisa panen termasuk di Jawa, Sulawesi dan Sumatra Utara. Ia mengaku tak mudah mengumpulkan satu juta ton, namun pihaknya akan melakukan secara maksimal agar arahan Presiden dapat tercapai.

"Ngga gampang ngumpulin 1 juta ton ngga gampang, ngumpulin 1.000 ton ngga gampang kan, itu kan berapa gudang. Satu minggu ini saya mulai hari ini, kita akan cocok nama, tentukan, kemudian Bulog akan datang menyerap," kata Syahrul.

Syahrul menambahkan, pihaknya bersama Menteri Perdagangan, Bulog dan Badan Pangan Nasional berkomitmen untuk bersama-sama turun melihat ketersediaan beras di lapangan.

Baca Juga: Jurus Bapanas Mengantisipasi Kenaikan Harga Pangan

"Saya sangat yakin ketersediaan cukup, bahwa data yang ada inilah, saat 2022 ini produktivitas lahan yang kita tanami sangat besar, boleh tanya semuanya kita tidak pernah ada lahan yang puso, tidak ada lahan yang bencana maksimal," paparnya.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, dengan adanya Peraturan Presiden (Perpres) mengenai cadangan pangan pemerintah diharapkan dapat mengakselerasi penyerapan CBP.

"Dengan perpres harusnya bisa menyerap lebih besar. [1 juta ton kapan?] kita lihat saja," kata Airlangga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

×