Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengusulkan pertemuan puncak dengan Presiden Rusia Vladimir Putin selama mereka melakukan panggilan telepon pada hari Selasa (13/4).
Gedung Putih merilis bahwa pada panggilan telepon itu, Biden menekankan komitmen AS untuk integritas teritorial Ukraina dan menyuarakan keprihatinan tentang meningkatnya aktivitas militer Rusia di perbatasan Krimea dan Ukraina.
"Presiden Biden menjelaskan bahwa Amerika Serikat akan bertindak tegas dalam membela kepentingan nasionalnya dalam merespons aksi Rusia, seperti gangguan dunia maya dan campur tangan pemilu," kata Gedung Putih dalam sebuah pernyataan singkat seperti dilansir Reuters.
Dalam pernyataan itu juga, Biden menekankan komitmen penuh AS terhadap kedaulatan dan integritas teritorial Ukraina. Dan menyuarakan keprihatinan AS atas meningkatkan aktivitas militer Rusia yang tiba-tiba di Krimea yang diduduki dan diperbatasan Ukraina serta meminta Rusia mengurangi ketegangan.
Baca Juga: AS bakal kirim kapal perang sebagai dukungan untuk Ukraina, Laut Hitam siap membara
Percakapan lewat sambungan telepon itu merupakan yang kedua kalinya sejak Biden mengambil kepemimpinan di Gedung Putih pada 20 Januari 2021 lalu. Dan itu terjadi saat meningkatnya kekhawatiran AS dan Eropa tentang perlakuan Rusia terhadap Ukraina.
Para pejabat Barat mengatakan Rusia telah memindahkan ribuan pasukan siap tempur ke perbatasan Ukraina tahun ini, jumlah terbesar pasukan Rusia sejak merebut Krimea dari Ukraina pada 2014.
Pertempuran telah meningkat dalam beberapa pekan terakhir di timur Ukraina, tempat pasukan pemerintah bertempur melawan Rusia- mendukung separatis dalam konflik tujuh tahun yang menurut Kyiv telah menewaskan 14.000 orang.
“Presiden Biden menegaskan kembali tujuannya untuk membangun hubungan yang stabil dan dapat diprediksi dengan Rusia sesuai dengan kepentingan AS, dan mengusulkan pertemuan puncak di negara ketiga dalam beberapa bulan mendatang untuk membahas berbagai masalah yang dihadapi Amerika Serikat dan Rusia,” rilis Gedung Putih.
Selanjutnya: Eks Menhan AS: Seharusnya kami kirim lebih banyak pasukan ke Laut Hitam
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News