Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perputaran uang untuk pemilihan umum (pemilu) diperkirakan akan semakin cepat dan akan menjadi salah satu penyokong perekonomian Indonesia.
Ketua Komite Analis Kebijakan Ekonomi Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Ajib Hamdani memperkirakan perputaran uang di tahun pemilu bisa mencapai lebih dari Rp 50 triliun.
"Dengan sekedar asumsi yang ada, perputaran uang dalam kontestaai politik bisa lebih dari 50 triliun," kata Ajib pada Kontan.co.id, Rabu (26/4).
Perkiraan tersebut cukup besar memperhitungkan adanya pemilu, pilkada yang dilakukan serentak di tahun depan. Artinya perputaran uang sebagai bagian konsumsi akan meningkat cukup tajam.
"Belum kalau ada kemungkinan Pilpres 2 (dua) putaran. Maka, 2024 akan terjadi puncak peningkatan konsumsi," ungkap Ajib.
Baca Juga: Perputaran Uang di Tahun Pemilu Diprediksi Meningkat Tipis
Sebenarnya, kata Ajib, tidak ada data kuantitatif yang bisa menunjukan perputaran uang selama kontestasi politik tersebut.
Tetapi berdasarkan asumsi hitung-hitunganya, untuk calon legislatif (caleg) DPR RI saja bisa mencapai lebih dari 580 kursi. Sementara diprediksi aja ada lebih dari 9.000 caleg yang berkompetisi. Maka, kalau belanja per caleg rata-rata Rp 1 miliar, maka akan ada perputaran uang sebanyak Rp 9 triliun.
Selanjutnya, caleg DPRD Provinsi. Ada 37 provinsi dengan jumlah DPRD lebih dari 3.000 kursi, perputaran uangnya bisa mencapai Rp 24 triliun kalau asumsi belanja rata-rata Rp 500 juta.
Sedangkan total kursiĀ DPRD Kabupaten/kota yang mencapai lebih dari 17.000 kursi, perputaran uang bisa mencapai Rp 27 triliun kalau asumsi belanja rata-rata Rp 100 juta per caleg.
"Ini belum sama DPD RI, calon presiden dan bahkan belanja partai itu sendiri, maka sekedar asumsi yang ada perputaran uang bisa lebih dari Rp 50 triliun," imbuh Ajib.
Baca Juga: Bakal Capres Pemilu 2024 akan Dihadapkan Pada Masalah Penurunan Angka Kemiskinan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News