kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,20   -16,32   -1.74%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Postur APBN 2022 Berubah, Kemenkeu Ungkit Penerimaan Negara Lebih dari Rp 400 Triliun


Jumat, 20 Mei 2022 / 05:45 WIB
Postur APBN 2022 Berubah, Kemenkeu Ungkit Penerimaan Negara Lebih dari Rp 400 Triliun

Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Pemerintah mengajukan perubahan postur Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun anggaran 2022. Hal ini seiring dengan kondisi perekonomian global dan kenaikan harga komoditas global. 

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mematok, pendapatan negara pada tahun 2022 akan sebesar Rp 2.266,2 triliun atau naik Rp 420,1 triliun dari outlook sebelumnya yang sebesar Rp 1.846,1 triliun. 

Sri Mulyani mengatakan, peningkatan outlook pendapatan negara ini menunjukkan Indonesia lebih berdaya tahan daripada negara-negara lain. Saat negara lain menghadapi krisis, malah Indonesia bisa mendapat pendapatan lebih tinggi lebih dari Rp 400 triliun tersebut. 

“Dan tambahan anggaran ini bisa kami gunakan untuk melindungi rakyat, ekonomi. Sekaligus ini akan melindungi APBN. Karena tiga-tiganya adalah hal yang penting,” tutur Sri Mulyani dalam Rapat Kerja bersama dengan Badan Anggaran DPR RI, Kamis (19/5). 

Baca Juga: Sri Mulyani: Selisih Harga Jual Eceran BBM dan Harga Keekonomian Bikin Pertamina Rugi

Sri Mulyani memerinci, penerimaan negara ini bersumber dari penerimaan perpajakan yang diperkirakan mencapai Rp 1.784,0 triliun atau naik Rp 274,0 triliun dari target sebelumnya. Kemudian, ada juga penerimaan negara bukan pajak (PNBP) yang diperkirakan mencapai Rp 481,6 triliun atau naik Rp 146,1 triliun dari perkiraan sebelumnya. 

Sementara itu, belanja negara di tahun ini diperkirakan mencapai Rp 3.106,4 triliun atau naik Rp 392,3 triliun dari perkiraan sebelumnya yang sebesar Rp 2.714,2 triliun. 

Belanja negara tersebut terdiri dari belanja pemerintah pusat sebesar Rp 2.301,6 triliun atau naik Rp 357,1 triliun dari perkiraan sebelumnya. Belanja pemerintah pusat ini didorong oleh belanja Kementerian/Lembaga (K/L) sebesar Rp 948,8 triliun dan belanja non K/L sebesar Rp 1.352,9 triliun. 

Baca Juga: Pemerintah Perkirakan Inflasi Akhir Tahun 2022 Mendekati 4%

Kemudian, ada juga transfer ke daerah dan dana desa yang diperkirakan mencapai Rp 804,8 triliun atau naik Rp 35,2 triliun dari perkiraan sebelumnya sebesar Rp 769,6 triliun. 

Dengan kondisi tersebut, pemerintah kemudian memangkas perkiraan defisit anggaran pada tahun 2022 menjadi Rp 840,2 triliun atau setara 4,50% Produk Domestik Bruto (PDB). Ini lebih rendah dari Rp 868,0 triliun atau setara 4,85% PDB pada perkiraan sebelumnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×