kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45895,55   2,12   0.24%
  • EMAS1.333.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

PLTA Poso tahap 2 memiliki bauran EBT tertinggi di Indonesia


Kamis, 16 Desember 2021 / 07:00 WIB
PLTA Poso tahap 2 memiliki bauran EBT tertinggi di Indonesia

Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Sulawesi bersama PT Poso Energy berhasil merampungkan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Poso ekstensi tahap 2 berkapasitas 4x50 Mega Watt (MW).

Pencapaian ini membuat sistem kelistrikan Sulawesi Bagian Selatan (Sulbagsel) memiliki bauran energi baru terbarukan (EBT) tertinggi di Indonesia.

General Manager PLN UIP Sulawesi Defiar Anis  mengatakan, selesainya pembangunan PLTA Poso ekstensi tahap 2 ini ditandai dengan keluarnya sertifikat laik operasi (SLO) untuk unit 3 dan 4 pada 10 Desember 2021, sedangkan SLO unit 1 dan 2 telah keluar pada bulan September 2021.

"Pada masa transisi energi ini PLN dan Poso Energy berhasil merampungkan pembangunan PLTA Poso ekstensi tahap 2 berkapasitas 4x50 MW atau 200 MW," kata Defiar dalam keterangan resmi, Rabu (15/12).

PLTA Poso memiliki total kapasitas 515 MW dengan rincian PLTA Poso eksisting berkapasitas 3X65 MW yang telah beroperasi sejak tahun 2012, PLTA Poso ekstensi tahap 1 berkapasitas 4X30 MW telah beroperasi sejak Februari 2020, dan PLTA Poso ekstensi tahap 2 memiliki kapasitas 4X50 MW.

Baca Juga: Cara Mengecek Stimulus Listrik PLN Lewat Aplikasi PLN Mobile

"Listrik dari PLTA Poso ekstensi tahap 2 akan segera bergabung dalam sistem kelistrikan Sulawesi Bagian Selatan,” tuturnya.

Sebelum masuknya PLTA Poso ekstensi tahap 2 ini cadangan daya sistem Sulbagsel sebesar 591,5 MW dengan beban puncak sistem kelistrikan Sulbagsel sebesar 1.517,6 MW dan daya mampu sebesar 2.109,1 MW.

Jika PLTA Poso yang baru ini masuk maka cadangan daya akan meningkat menjadi 791,5 MW dan daya mampu akan meningkat menjadi 2.309,1 MW, dengan bauran EBT sebesar 40 persen atau sebesar 940 MW.

“Dengan bauran EBT mencapai 40 persen dari total daya mampu yang ada, menjadikan bauran tertinggi di Indonesia. Hal ini diharapkan dapat membantu mengejar target bauran EBT di Indonesia sebesar 23 persen pada tahun 2025 dan mengejar target net zero emission di tahun 2060” Tutur Anis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Accounting Mischief Practical Business Acumen

×