kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

PLN: Kebutuhan batubara capai 119,19 juta ton di tahun 2022


Selasa, 16 November 2021 / 06:05 WIB
PLN: Kebutuhan batubara capai 119,19 juta ton di tahun 2022

Reporter: Filemon Agung | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) memperkirakan, kebutuhan batubara untuk sektor ketenagalistrikan di tahun 2022 bisa mencapai 119,19 juta ton.

Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini menjelaskan, kebutuhan tersebut terdiri dari kebutuhan untuk pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) PLN sebesar 68,42 juta ton dan PLTU milik Independent Power Producer (IPP) sebesar 50,76 juta ton.

Jumlah ini sejatinya sama dengan proyeksi kebutuhan PLN tahun 2021 yang juga sebesar 119 juta ton.

Zulkifli menambahkan, realisasi DMO untuk ketenagalistrikan di tahun ini masih belum terpenuhi.

"Masih terdapat gap atas realisasi pemenuhan batubara dengan kewajiban pemenuhan kebutuhan batubara di dalam negeri," kata Zulkifli dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VII DPR RI, Senin (15/11).

Baca Juga: Per Oktober 2021, realisasi produksi batubara Indonesia capai 82% dari target

Zulkifli melanjutkan, secara khusus pemenuhan DMO untuk ketenagalistrikan hingga Oktober 2021 mencapai 93,2 juta ton. Jumlah itu meliputi kebutuhan untuk PLTU milik PLN dan IPP.

"Total realisasi kebutuhan PLTU milik PLN sebanyak 55,5 juta ton, realisasi tertinggi pasokan batubara ke PLN terjadi pada bulan Maret lalu yaitu sebesar 6,6 juta ton," jelas Zulkifli.

Dia menambahkan, hingga akhir tahun nanti kebutuhan batubara untuk kelistrikan diprediksi akan mencapai 70,3 juta ton.

Sementara itu, Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian ESDM Ridwan Djamaluddin mengungkapkan kontrak pengadaan batubara oleh PLN tercatat melampaui proyeksi kebutuhan yang ada.

"Kontrak tahun 2021 lebih besar 25% dari kebutuhan PLN tahun 2021 yang sebesar 119 juta ton," ungkap Ridwan.

Untuk itu, PLN diharapkan dapat membenahi sistem kontrak pengadaan batubara yang ada.

Selanjutnya: IHSG melaju, kinerja reksadana saham jadi yang terbaik di pekan lalu

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×