kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Platform e-commerce laris manis selama pandemi Covid-19


Sabtu, 13 November 2021 / 13:20 WIB
Platform e-commerce laris manis selama pandemi Covid-19

Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Perkembangan penjualan di platform perdagangan elektronik (e-commerce) makin manis. Pandemi Covid-19 menjadi salah satu pendorong peningkatan penjualan di e-commerce. 

Temasek, Google, serta Bain & Company dalam laporan terbaru e-Conomy SEA 2021 memperkirakan, perdagangan e-commerce di Indonesia pada tahun 2021 akan berada di kisaran US$ 53 miliar atau melesat 52% year on year (yoy) dari US$ 35 miliar pada tahun 2020. 

Kepala Investasi Strategis Temasek sekaligus Kepala Asia Tenggara Rohit Sipahimalani mengatakan, kinerja baik e-commerce ini bahkan menjadi tulang punggung pertumbuhan ekonomi digital pada tahun ini yang diperkirakan bisa mencapai US$ 70 miliar atau naik 49% yoy dari tahun lalu yang sebesar US$ 47 miliar. 

Sebelum lembaga-lembaga tersebut mengeluarkan prediksinya untuk tahun ini, sebenarnya Bank Indonesia (BI) juga sudah menunjukkan optimismenya terkait pertumbuhan e-commerce dalam negeri. 

Baca Juga: Didorong pertumbuhan e-commerce, ekonomi digital Indonesia melesat

Gubernur BI Perry Warjiyo memperkirakan, total nilai transaksi e-commerce di tahun ini sebesar Rp 395 triliun atau berpotensi tumbuh 48,4% yoy, seiring dengan cepatnya akselerasi digital ekonomi dan keuangan nasional. 

Selain itu, peningkatan penjualan e-commerce ini juga didukung dengan meningkatnya minat masyarakat untuk belanja secara daring. 

Optimimisme bank sentral ini juga seiring dengan capaian manis penjualan e-commerce pada semester I-2021. BI mencatat, nilai transaksi e-commerce pada paruh pertama tahun ini sebesar Rp 186,75 triliun atau tumbuh 63,36% yoy. 

Peningkatan pertumbuhan penjualan e-commerce ini diamini oleh pelaku e-commerce sepert Shopee maupun Tokopedia. 

Head of Public Affairs Shopee Indonesia Radynal Nataprawira melihat adanya peningkatan yang signifikan dalam aktivitas belanja online pengguna Shopee pada masa pandemi ini. 

Selain adanya pergeseran pola belanja, minat masyarakat untuk berbelanja secara daring juga didorong oleh adanya promo dari e-commerce tersebut, seperti contohnya promo angka kembar seperti 9.9 pada September 2021, 10.10 pada 10 Oktober 2021, dan seterusnya.

Baca Juga: Perbankan raup berkah dari peningkatan belanja online

“Festival belanja 9.9 Super Shopping Day mencatat 1,8 juta transaksi dalam waktu satu menit dan dua jam pertama secara regional. Bhakan, kami mencatat jumlah pesanan produk UMKM selama 9.9 naik 6 kali lipat dibadningkan hari biasa,” ujar Radynal kepada KOntan.co.id, JUmat (12/11). 

Untuk menggenjot transaksi di akhir 2021 ini, Shopee tetap datang lewat program 11.11 dan 12.12. Selain potongan hagra, Shopee juga memberikan gratis ongkos kirim COD, serta flash sale Rp 11. 

Sementara itu, External Communications Senior Lead Tokopedia Ekhel Chandra Wijaya mengatakan selama pandemi tak hanya peningkatan nilai penjualan, tteapi ada peningkatan jumlah penjual maupun pengguna aktif. 

“Selama pandemi, terdapat peningkatan jumlah penjual di Tokopedia dari 7,3 juta menjadi lebih dari 11 juta saat ini. Jumlah pengguna aktif naik dari 90 juta menjadi 100 juta,” tuturnya. 

Untuk menggaet lebih banyak masyarakat yang berbelanja di platformnya, hingga akhir tahun Ekhel sudah mempersiapkan berbagai program seperti program untuk produk UMKM bertajuk Kumpulan Toko Pilihan (KTP), digitalisasi pasar tradisional, Waktu Indonesia Belanja tiap tanggal 25 hingga akhir bulan, serta mendorong masyarakat membeli produk lokal lewat Bangga Butaan Indonesia. 



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

×