Reporter: Muhammad Julian | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah mewacanakan pembentukan Holding BUMN Geothermal. Di tengah proses konsolidasi aset holding yang masih berlangsung, Pertamina Geothermal Energy dinilai menjadi kandidat terkuat untuk menjadi induk holding dibandingkan 2 anggota lainnya, yaitu PT Geo Dipa Energi (Persero) dan PT PT PLN Gas & Geothermal.
Pengamat BUMN,Toto Pranoto mengatakan, PGE merupakan pemain besar di sektor panas bumi. Bila dibandingkan dengan dua anggota holding lainnya, PGE mengelola Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) dengan jumlah paling besar.
“PGE menjadi kandidat terkuat karena dia BUMN pengelola PLTP terbesar diantara dua yang lain,” kata Toto kepada Kontan.co.id, Senin (26/7).
Menurut dokumen resmi tahapan pengalihan aset Holding BUMN Geotheral yang diperoleh Kontan.co.id, kapasitas PLTP milik PGE mencapai 672 Megawatt (MW). Kapasitas tersebut lebih besar dibanding kapasitas PLTP k Geo Dipa sebesar 120 MW maupun PLN yang sebesar 13 MW.
Baca Juga: Pertamina targetkan kapasitas pembangkit panas bumi capai 1.128 MW di tahun 2026
Pihak Kementerian BUMN sendiri sudah memberi sinyal kemungkinan penunjukkan PGE sebagai induk Holding BUMN Geothermal. Hal ini diungkapkan oleh Wakil Menteri BUMN I Pahala Mansury dalam dalam gelaran Indonesia Green Summit 2021, Senin (26/7).
“Memang saat ini kelihatannya yang paling berpotensi untuk bisa menjadi sebuah holding tentunya adalah Pertamina Geothermal, tetapi ini sesuatu yang sedang kita diskusikan terus bersama-sama dengan PLN dan juga dengan Kementerian Keuangan, sehingga mengenai finalnya akan kita tunggu saja seperti apa,” kata Pahala (26/7).
Toto bilang, rencana pembentukan holding panas bumi ini berpotensi membuat kekuatan PGE menjadi semakin besar. Pembentukan holding ini juga diharapkan bisa meningkatkan efisiensi dan produktivitas dari PGE.
Meski begitu, Toto menilai bahwa ada sejumlah hal yang perlu diperhatikan dalam pembentukan holding. Dalam hal hubungan antara PGE dengan PLN, PGE dinilai harus bisa mengembangkan hubungan yang harmonis dengan PLN secara win-win. “Perlu diperhatikan juga apabila status BUMN dari Geodipa diturunkan jadi anak perusahaan apakah izin kuasa sebagai pengelola PLTP masih bisa jalan,” imbuh Toto.
Selanjutnya: Kementerian BUMN sebut PGE paling potensial jadi induk holding panas bumi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News