Sumber: Jerusalem Post | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Amerika Serikat mengirimkan peringatan yang jelas ke Iran, dengan mengirimkan pembom "Stratofortress" Angkatan Udara Amerika Serikat B-52H terbang di atas Teluk Persia.
Melansir Jerusalem Post, setelah terbang di atas Teluk Persia, pesawat itu terlihat di wilayah udara Israel menuju kembali ke pangkalannya di AS. Pesawat tersebut dikawal oleh F-15 Angkatan Udara Israel saat melewati Israel.
Itu adalah misi ketujuh ke wilayah operasi CENTCOM dalam empat bulan terakhir dan penempatan kedua pembom berat sejak Joe Biden menjadi presiden pada 20 Januari 2021.
AS telah berusaha membuat Iran kembali ke meja perundingan untuk membahas program nuklir terlarangnya. Sebelumnya, AS telah mengirim pembom berat B-52 dan baru-baru ini menyerang sasaran milisi Iran di Suriah.
Baca Juga: Jet tempur Su-27 Rusia kembali cegat pesawat pembom AS di atas Laut Baltik
Pekan lalu, Menteri Pertahanan AS Benny Gantz mengatakan bahwa Israel memperbarui rencana serangannya terhadap fasilitas nuklir Iran.
"Kami memiliki rencana serangan mereka di tangan kami, tetapi kami akan terus memperbaharuinya," kata Gantz seperti yang dikutip Jerusalem Post.
"Aspirasi nuklir Iran harus dihentikan. Jika dunia menghentikan mereka sebelumnya, itu sangat bagus. Tetapi jika tidak, kita harus berdiri sendiri dan kita harus membela diri kita sendiri," kata Gantz.
Baca Juga: Respons Amerika, 10 pembom China gelar latihan serangan rudal dengan target maritim
Setelah penempatan baru-baru ini, Komando Pusat AS mengatakan pembom itu dikirim ke Teluk Persia untuk menggarisbawahi komitmen Amerika terhadap keamanan regional dan kemampuan untuk segera dikirim ke kawasan tersebut sesuai kebutuhan.
"Amerika Serikat terus mengerahkan kemampuan siap tempur ke dalam area tanggung jawab Komando Pusat AS untuk mencegah musuh potensial, dan menjelaskan bahwa kami siap dan mampu menanggapi setiap agresi yang ditujukan pada Amerika atau kepentingan kami," kata Jenderal Frank McKenzie, komandan, Komando Pusat AS.
"Kami tidak mencari konflik, tetapi tidak ada yang boleh meremehkan kemampuan kami untuk mempertahankan kekuatan kami atau bertindak tegas dalam menanggapi serangan apa pun," tambah McKenzie.
Selanjutnya: Mengurangi potensi bahaya nuklir, AS bidik kontrol senjata bersama dengan China
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News