kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Perusahaan Belanda berminat investasi industri pala Rp 4,2 triliun di Papua Barat


Jumat, 18 Desember 2020 / 08:30 WIB
Perusahaan Belanda berminat investasi industri pala Rp 4,2 triliun di Papua Barat

Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah kunjungan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia ke Belanda bulan lalu, tindak lanjut beberapa minat investasi terus digiatkan untuk memastikan kelanjutan hasil pertemuan tersebut. Salah satunya adalah rencana investasi dari produsen pala terbesar dunia Verstegen Spices & Sauces B.V (Verstegen).

Verstegen berminat mengembangkan industri pala di Indonesia, khususnya di Kabupaten Fakfak, Papua Barat. Rencana investasi tersebut senilai Rp 4,2 triliun dan akan memberdayakan 50.000 petani pala.

Verstegen berkomitmen akan melakukan kemitraan dengan petani lokal yang direkomendasikan oleh BKPM, termasuk dalam penyediaan teknologi proses pengupasan, pengeringan, dan pembersihan.

Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal Ikmal Lukman, yang turut serta dalam delegasi, menyatakan bahwa Kepala BKPM langsung mengambil langkah cepat berkonsolidasi dengan Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) Arif Satria. Pasalnya, permintaan pala Belanda terus mengalami penurunan dalam lima tahun terakhir.

Baca Juga: Khasiat buah zuriat bagi kesehatan dan cara mengonsumsinya

“Kepala BKPM sangat menyayangkan hal ini (penurunan impor dari Belanda). Indonesia adalah produsen dan saat ini merupakan eksportir pala terbesar dunia. Kontribusi Indonesia di pasar pala dunia sebesar 40% dari total ekspor dunia, lebih besar tiga kali dari ekspor India dan empat setengah kali lebih besar dari ekspor Belanda,” kata Ikmal Lukman dalam keterangan resminya yang diterima Kontan.co.id, Kamis (17/12).

Catatan BKPM, pasokan dari negara-negara produsen pala memang terus melemah, termasuk dari Indonesia. Pada 2015 Belanda mengimpor sebesar US$ 21.367.000. Namun pada 2019 turun menjadi hanya US$ 11.558.000. Total impor pala dunia pada 2019 sebesar US$ 170.172.000. Pada 2019 menurun menjadi US$ 157.901.000.



TERBARU

×