kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pertumbuhan ekonomi Singapura kontraksi 5,4% sepanjang tahun 2020


Senin, 15 Februari 2021 / 14:30 WIB
Pertumbuhan ekonomi Singapura kontraksi 5,4% sepanjang tahun 2020

Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Pertumbuhan ekonomi Singapura pada tahun 2020 kontraksi 5,4%. Ini menandai resesi terburuk yang pernah ada di Singapura.

Walau begitu, realisasi pertumbuhan ekonomi Singapura ini lebih baik daripada proyeksi awal yakni kontraksi sebesar 5,8%.

Pada kuartal IV-2020, pertumbuhan ekonomi Singapura kontraksi 2,4% dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya. Ini menempatkan negara itu pada jalur pemulihan bertahap untuk tahun 2021 setelah mengalami resesi terburuknya karena pandemi Covid-19.

Senin (15/2), Kementerian Perdagangan dan Industri mengatakan, produk domestik bruto (PDB) Singapura ini lebih baik dibandingkan proyeksi pemerintah dengan penyusutan 3,8%. 

Sementara itu, dalam jajak pendapat Reuters, analis memperkirakan kontraksi 3,5%. 

"Perekonomian Singapura diproyeksikan mengalami pemulihan bertahap pada 2021, dengan PDB diperkirakan tidak akan kembali ke tingkat sebelum Covid-19 hingga paruh kedua tahun ini," kata Gabriel Lim, Sekretaris Kementerian Perdagangan dan Industri.

Baca Juga: Kasus perdana di Seoul, seekor kucing peliharan positif Covid-19

Pemerintah menambahkan, sektor-sektor yang berorientasi ke luar kemungkinan akan mendapat manfaat dari peningkatan aktivitas ekonomi global, tetapi tingkat aktivitas di sektor-sektor yang terkait dengan pariwisata dan penerbangan diproyeksikan tetap di bawah tingkat pra-pandemi bahkan pada akhir tahun 2021.

Dibanding kuartal sebelumnya, ekonomi Singapura naik 3,8% pada kuartal keempat tahun lalu.

Di sisi lain, pemerintah Singapura menargetkan PDB tumbuh 4% hingga 6% tahun ini.

Data tersebut datang sehari sebelum pengumuman anggaran Singapura. Ekonom mengharapkan, anggaran ekspansif tetapi memangkas untuk mendukung bisnis yang masih berjuang dari dampak virus corona.

Bank sentral membiarkan kebijakan moneter tidak berubah pada pertemuan terakhirnya di bulan Oktober dan mengatakan sikap akomodatifnya akan tetap sesuai untuk beberapa waktu.

Edward Robinson, Wakil Direktur Pelaksana, Otoritas Moneter Singapura, bilang bahwa pengaturan kebijakan saat ini tetap sesuai.

Selanjutnya: Pertumbuhan ekonomi Jepang di kuartal IV-2020 capai 12,7%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×