kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pertamina siap dorong investasi demi capai target produksi migas di 2030


Rabu, 15 September 2021 / 08:10 WIB
Pertamina siap dorong investasi demi capai target produksi migas di 2030

Reporter: Filemon Agung | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID -   JAKARTA. PT Pertamina melalui subholding upstream memastikan target produksi migas yang dicanangkan pemerintah di tahun 2030 mendatang dapat tercapai.

Senior Manager External Comm & Stakeholder Relations Subholding Upstream Pertamina Hermansyah Y. Nasroen mengungkapkan, pihaknya menerapkan sejumlah upaya dalam mengejar target produksi 1 juta barrel oil per day (bopd) dan 12 miliar kaki kubik per hari (BACFD) pada 2030 mendatang.

"Pertamina melakukan beberapa upaya inovasi bisnis model guna unlocked reserves & resources potential di Pertamina grup," ujar Hermansyah kepada Kontan.co.id, Senin (13/9).

Dia menambahkan, dalam upaya peningkatan investasi yang dilakukan Pertamina maka dibutuhkan dukungan pemerintah untuk menjaga keekonomian proyek khususnya untuk proyek yang masuk dalam struktur yang belum dikembangkan.

"Melalui felksibilitas ketentuan kontrak bagi hasil, insentif fiskal dan juga dukungan ketersediaan atau pembangunan bersama infrastruktur di lingkungan sekitar," kata Hermansyah.

Asal tahu saja, tercatat Pertamina Hulu Mahakam sebelumnya telah menerima insentif hulu migas dari pemerintah.

Saat ini pun, Pertamina Hulu Sanga-Sanga dan Pertamina Hulu Kalimantan Timur  berpotensi bakal segera menerima insentif yang kini masih dalam tahapan finalisasi antara Kementerian ESDM dan Kementerian Keuangan.

Tercatat, Pertamina menargetkan investasi sektor hulu bakal mencapai US$ 64 miliar hingga 2024 mendatang.

Baca Juga: Pertamina pasang PLTS atap di 5.000 SPBU, bisa hemat tagihan listrik Rp 4 miliar

Sebelumnya, Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Susana Kurniasih mengungkapkan, sektor migas telah berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi dengan peranan sebagai sumber energi utama, memberikan nilai tambah dan multiplier effect serta menjadi sumber penerimaan negara secara langsung.

Sektor hulu migas pun berkomitmen meningkatkan produksi dengan program jangka panjang yakni produksi 1 juta bopd dan 12 bscfd pada 2030 mendatang.

Susana mengungkapkan demi melaksanakan target ini maka akan ada empat strategi yang dilakukan. Keempat strategi tersebut yakni pemeliharaan fasilitas atau maintenance base production, akselerasi reserve to production, enchanced oil recovery (EOR) dan eksplorasi secara masif.

"Namun untuk mendukung kegiatan ini diperlukan tambahan investasi, antara lain berupa kebijakan fiskal yang dapat menyesuaikan dengan perubahan dan dinamika yang terjadi pada industri ini dan merespons terhadap apa yang dibutuhkan industri melalui penyempurnaan regulasi dan penyusunan fasilitas fiskal dan insentif yang lebih menarik dan kompetitif," terang Susana kepada Kontan.co.id, Minggu (12/9).

Dia melanjutkan, salah satu yang telah menerima insentif yakni Pertamina Hulu Mahakam (PHM). Pemberian insentif pada PHM meliputi pembebasan pajak-pajak tidak langsung, penyesuaian first tranche petroleum (FTP), investment credit, dan akselerasi depresiasi. Pasca pemberian insentif ini, PHM bisa meningkatkan program pengeboran.

Susana menegaskan, kriteria yang diajukan untuk lapangan migas yang dapat menerima insentif yakni yang dinilai masih memiliki prospek.

"Kriteria yang diajukan adalah wilayah kerja yang masih memiliki prospek tapi kurang ekonomis (dikembangkan) bila tidak diberi insentif," pungkas Susana.

Selanjutnya: Program Pinky Movement Pertamina sasar 165 outlet LPG dan 116 usaha kecil selama 2021

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

×