Reporter: Filemon Agung | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina membuka opsi menggandeng mitra untuk mengakuisisi 35% saham Shell di Blok Masela.
Sekretaris Perusahaan Pertamina Hulu Energi (PHE), Subholding Upstream Pertamina Arya Dwi Paramita mengungkapkan, pihaknya masih mengkaji peluang untuk berpartisipasi di Blok Masela.
"Pertamina terbuka untuk bermitra/konsorsium, namun saat ini masih terlalu awal untuk memastikan hal tersebut," kata Arya kepada Kontan, Rabu (5/10).
Baca Juga: Medco Tertarik Masuk ke Blok Masela, Tapi Bukan Sebagai Operator
Arya melanjutkan, Pertamina sudah melakukan komunikasi aktif dengan sejumlah pihak terkait. Meski tak merinci, Arya menegaskan ada proses bisnis yang harus dijalankan dan dipastikan sesuai dengan prinsip Good Corporate Governance (GCG).
Sebelumnya, SKK Migas memastikan Pertamina tengah melakukan studi untuk data room di Blok Masela. Proses ini diharapkan rampung pada Oktober ini. Arya menegaskan, kajian untuk proses ini juga masih dilakukan.
Asal tahu saja, pemerintah sebelumnya menyatakan niat mendorong adanya konsorsium Indonesia Investment Authority (INA) dengan BUMN untuk mengakuisisi 35% saham Shell di Masela.
Juru Bicara INA Masyita Crystallin memastikan bahwa INA selalu berhati-hati memilih proyek dalam berinvestasi, melakukan uji tuntas alias due diligence yang ketat untuk memastikan kelayakan bisnis secara komersial dan berupaya memberikan return yang optimal bagi seluruh pemangku kepentingan atau stakeholders.
Hal tersebut, kata Masyita, INA lakukan dengan tetap mematuhi prinsip-prinsip GCG dan ESG. “INA didirikan, pertama dan terutama, sebagai entitas komersial yang ditugaskan untuk menciptakan kekayaan melalui disiplin investasi yang ketat sehingga INA dapat tumbuh dengan tugas membangun kekayaan untuk generasi masa depan Indonesia,” ujar Masyita.
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengungkapkan, ada sejumlah poin penting dalam proses pencarian perusahaan pengganti Shell di Masela.
Baca Juga: Pertamina Perlu Rogoh Kocek US$ 1,4 Miliar Jika Ingin Masuk Masela
Menurutnya, perusahaan yang berminat berinvestasi di Masela pertama-tama harus melakukan analisa subsurface. Dari data tersebut akan menentukan skala keekonomian dan risiko proyek. Selanjutnya kebutuhan belanja modal untuk lima tahun pertama pengembangan proyek.
"Setelah beli dari Shell kan dia harus siapkan untuk 5 tahun ke depan, 35% dari US$ 18 miliar. Dia harus siapkan (sekitar) US$ 6,3 miliar untuk lima tahun ke depan," kata Dwi di Bandung, Selasa (4/10).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News