Reporter: Filemon Agung | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina Hulu Energi (PHE) bersama mitranya resmi mengelola dua Wilayah Kerja minyak dan gas bumi (WK Migas) yakni WK Bunga dan WK Peri Mahakam.
Hal ini disampaikan dalam pengumuman hasil Lelang Wilayah Kerja (WK) Migas Tahun 2022 resmi disampaikan langsung oleh Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Tutuka Ariadji, Rabu (22/2).
Sebanyak tiga WK diminati investor dengan total komitmen investasi sebesar US$ 14,4 juta (Rp 218,8 miliar), di mana dua di antaranya dimenangkan oleh konsorsium PHE, bersama mitra yang didahului oleh pelaksanaan Studi Bersama (Joint Study). Untuk WK Bunga dimenangkan konsorsium PHE dan POSCO INTERNATIONAL Corporation serta WK Peri Mahakam dimenangkan konsorsium PHE dan Eni Indonesia Limited.
Baca Juga: Pertamina Hulu Energi Mengincar Rp 9 Triliun dari IPO
WK Bunga mencakup area seluas 8.500 km² di laut dalam lepas pantai Jawa Timur, sementara WK Peri Mahakam berlokasi di lepas pantai dan daratan Timur Kalimantan yang meliputi area seluas 7.414,43 km².
Total investasi Komitmen Pasti tiga tahun pertama masa eksplorasi dari WK Bunga sebesar US$ 4 juta yang meliputi kegiatan studi G&G serta akuisisi dan processing data seismik 3D seluas 350 km².
Sedangkan total investasi Komitmen Pasti tiga tahun pertama masa eksplorasi WK Peri Mahakam sebesar US$ 7,2 juta yang meliputi kegiatan studi G&G dan akuisisi dan processing data seismik 3D seluas 150 km2² serta pengeboran 1 sumur eksplorasi.
Direktur Utama PHE Wiko Migantoro mengungkapkan, penunjukan WK Bunga dan WK Peri Mahakam oleh Pemerintah kepada konsorsium PHE dan mitra merupakan milestone penting bagi Pertamina.
“Kami mengucapkan terima kasih atas kepercayaan Pemerintah kepada kompetensi kami sehingga kami mendapatkan amanah untuk mengelola WK Bunga dan Peri Mahakam. Pengelolaan WK Bunga dan WK Peri Mahakam merupakan wujud komitmen PHE untuk menambah sumber daya baru melalui eksplorasi di dalam negeri, meningkatkan kapabilitas untuk terus berkembang," kata Wiko dalam siaran pers, Kamis (23/2).
PHE menjalankan strategi untuk terus menambah sumber daya domestik melalui akuisisi aset-aset eksplorasi dalam negeri untuk membuka peluang penemuan big fish di Indonesia dan mendapatkan manfaat cadangan seutuhnya melalui pengelolaan secara full lifecycle yang diharapkan akan terus meningkatkan value PHE.
Pengelolaan WK Bunga akan meningkatkan kapabilitas PHE dalam pengelolaan aset deepwater, adapun untuk WK Peri Mahakam berada di lokasi yang menguntungkan PHE dengan sudah adanya Petroleum Operation yang sudah established di area Timur Kalimantan.
Baca Juga: Usai Melantai di Bursa Saham, Pertamina Geothermal Berencana Ekspansi ke Luar Negeri
Wiko menambahkan, sebagai kontributor produksi migas nasional, PHE akan terus menggali berbagai macam potensi melalui strategi utama perusahaan untuk mendukung keberlanjutan usaha hulu migas.
"Dalam menjalankan kegiatan operasional, PHE juga senantiasa menjaga kehandalan operasi serta menjunjung aspek kesehatan dan keselamatan kerja," imbuh Wiko.
Wiko melanjutkan, PHE telah terdaftar dalam United Nations Global Compact (UNGC) sebagai partisipan/member sejak Juni 2022. PHE berkomitmen pada Sepuluh Prinsip Universal atau Ten Principles dari UNGC dalam strategi dan operasionalnya, sebagai bagian penerapan aspek Environment, Social and Governance (ESG).
Selain itu, PHE dipastikan akan terus mengembangkan pengelolaan operasi di dalam dan luar negeri secara profesional untuk mewujudkan pencapaian menjadi perusahaan minyak dan gas bumi kelas dunia yang Environmentally Friendly, Socially Responsible dan Good Governance.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News