kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pertamina canangkan target penurunan emisi karbon 81,4 juta ton CO2 pada 2060


Rabu, 08 Desember 2021 / 08:00 WIB
Pertamina canangkan target penurunan emisi karbon 81,4 juta ton CO2 pada 2060

Reporter: Filemon Agung | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. PT Pertamina berupaya melakukan transisi energi hijau. Pertamina menargetkan penurunan emisi karbon sebesar 81,4 juta ton CO2 pada 2060 mendatang.

Direktur Strategi, Portofolio, dan Pengembangan Usaha (SPPU) PT Pertamina (Persero) Iman Rachman mengatakan, langkah ini sebagai upaya Pertamina berkontribusi pada target pemerintah mencapai target net zero emission di 2060.

"Untuk memastikan keberlanjutan, Pertamina telah mempersiapkan transisi energi melalui Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) 2020-2024 dengan target menurunkan emisi CO2 sebesar 29% pada 2030," kata Iman dalam Pertamina Energy Webinar 2021: Energizing Your Future, Selasa (7/12).

Iman melanjutkan, per 2020 lalu Pertamina sukses menurunkan emisi sebesar 27,08%  dari baseline pada 2010. Raihan ini pun diklaim cukup signifikan dibandingkan target nasional yang sebesar 26%.

"Beberapa upaya Pertamina dalam menurunkan emisi antara lain dengan memanfaatkan flare gas, implementasi energy efficiency, fuel gasification, dan juga aktivitas lainnya seperti komersialisasi venting CO2 di subholding dan anak perusahaan Pertamina," ujar Iman.

Baca Juga: Sri Mulyani: Transformasi energi butuh dana besar

Iman menambahkan, aspirasi Pertamina dalam penerapan energi hijau dan berkelanjutan diterjemahkan ke dalam delapan pilar transisi energi antara lain meningkatkan spesifikasi kilang Pertamina untuk menghasilkan bahan bakar ramah lingkungan. Lalu, pengembangan lebih lanjut bioenergi dalam bentuk biomassa dan bioetanol; mengoptimalkan potensi dan meningkatkan kapasitas panas bumi terpasang; dan pengembangan green hydrogen.

Pertamina juga mengambil peran strategis dalam produksi dan pengembangan ekosistem baterai di Indonesia. "Kami juga berkomitmen untuk memperkuat gasifikasi terintegrasi, membantu pelanggan kami di sektor transportasi, rumah tangga, dan industri untuk mengurangi emisi. Di bidang pembangkit listrik, kami terus meningkatkan pemanfaatan energi baru dan terbarukan serta rendah karbon yang memungkinkan kami mengurangi jejak karbon," katanya.

Upaya pemanfaatan carbon capture, utilization, and storage (CCUS) untuk memanfaatkan karbon untuk peningkatan produksi beberapa ladang minyak dan gas juga menjadi fokus dalam penerapan energi hijau di perusahaan.

Upaya lain yang dilakukan untuk mengurangi emisi dari kegiatan operasi dan produksi, termasuk inisiatif memanfaatkan gas suar dan program Langit Biru untuk mendorong masyarakat menggunakan bahan bakar rendah emisi karbon.

Iman memastikan, Pertamina akan terus memperkuat komitmen untuk mencapai visi perusahaan dan aspirasi pemegang saham dalam rangka transformasi menuju perusahaan global energi terdepan dengan target nilai pasar $100 miliar pada 2024, sekaligus melanjutkan agenda utama transisi energi ke depan.

Transformasi melalui restrukturisasi holding dan subholding yang sudah berjalan merupakan langkah strategis untuk mampu beradaptasi dengan perubahan ke depan.

"Pertamina harus bergerak lebih lincah, cepat serta efektif untuk penguatan bisnis eksisting dalam mengelola dan menyediakan energi bagi kepentingan masyarakat hingga pelosok negeri, maupun untuk berlari kencang melakukan pengembangan bisnis yang lebih luas, terutama di bidang energi baru dan terbarukan," imbuh Iman.

Baca Juga: Sri Mulyani: Pertamina punya peranan penting dalam kurangi emisi gas rumah kaca

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×