kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pertama kali selama pandemi, Australia laporkan lebih dari 1.000 kasus COVID-19


Kamis, 26 Agustus 2021 / 23:10 WIB
Pertama kali selama pandemi, Australia laporkan lebih dari 1.000 kasus COVID-19

Sumber: Channel News Asia | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - SYDNEY. Australia pada Kamis (26 Agustus) melaporkan lebih dari 1.000 kasus baru virus corona untuk pertama kalinya selama pandemi COVID-19, ketika wabah varian Delta mengamuk di Sydney.

Melansir Channel News Asia, Negara Bagian New South Wales, yang termasuk kota terpadat di negara itu Sydney, mengumumkan rekor tertinggi baru dengan mencatat 1.029 kasus COVID-19 selama 24 jam sebelumnya.

Wabah yang dimulai di kota itu pada pertengahan Juni lalu telah mencapai lebih dari 15.000 kasus dan menyebar ke kota-kota kecil, mendorong penguncian dan pembatasan perjalanan di seluruh tenggara Australia.

Terlepas dari angka yang melonjak dan tekanan yang meningkat pada rumahsakit, Perdana Menteri New South Wales Gladys Berejiklian mengumumkan pelonggaran pembatasan untuk orang yang sudah divaksin mulai pertengahan September nanti.

Baca Juga: Sydney catat rekor harian baru COVID-19, rumahsakit di bawah tekanan berat

Hingga lima orang yang sudah divaksinasi lengkap akan diizinkan untuk berkumpul di luar ruangan di daerah non-hotspot, setelah New South Wales mencapai target 6 juta vaksin dalam populasi sekitar 8 juta.

"Itu adalah opsi yang memenuhi kesehatan mental dan kesejahteraan komunitas kami, tetapi juga memberikan pengaturan risiko terendah," kata Berejiklian, seperti dikutip Channel News Asia.

Dia mengatakan, sistem kesehatan mampu mengatasi tekanan tambahan setelah kapasitas ditingkatkan, berjanji bahwa "setiap orang yang membutuhkan bantuan akan mendapatkan bantuan itu".

Itu terjadi ketika pihak berwenang memperpanjang perintah tinggal di rumah untuk seluruh New South Wales hingga 10 September, karena kekhawatiran meningkat atas kenaikan kasus di daerah regional.

Wakil Perdana Menteri New South Wales John Barilaro menggambarkan daerah regional sebagai "kotak bahan bakar yang siap meledak".

Selanjutnya: Selandia Baru: Memerangi varian Delta seperti berurusan dengan virus baru

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

×