kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pertama kali, astronom melihat bagian belakang lubang hitam!


Jumat, 30 Juli 2021 / 04:47 WIB
Pertama kali, astronom melihat bagian belakang lubang hitam!
ILUSTRASI. Para astronom telah berhasil melihat bagian di balik lubang hitam untuk pertama kalinya. Courtesy of SXS Project/California Institute of Technology/Handout via REUTERS

Sumber: Telegraph | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Para astronom telah berhasil melihat bagian di balik lubang hitam untuk pertama kalinya. Ini sekaligus membuktikan bahwa Albert Einstein benar tentang bagaimana raksasa langit misterius ini berperilaku.

Melansir The Telehraph, tim peneliti internasional menggunakan teleskop sinar-X bertenaga tinggi untuk mempelajari lubang hitam supermasif yang berjarak 800 juta tahun cahaya di pusat galaksi yang jauh.

Para peneliti melihat ciri khas lubang hitam, tetapi mereka juga melihat cahaya – dalam bentuk sinar-X – yang dipancarkan oleh sisi jauh lubang hitam.

Lubang hitam lahir ketika sebuah bintang raksasa meledak dalam supernova dan kemudian runtuh dengan sendirinya. Kejadian ini membentuk bahan padat yang tidak dapat dipahami yang menelan segala sesuatu di sekitarnya secara umum. Oleh karena itu, seharusnya tidak mungkin untuk melihat cahaya dari bagian belakang lubang hitam.

Baca Juga: Bakal ada gerhana matahari cincin pada 10 Juni, daerah mana saja yang dilintasi?

Namun, teori dogmatis relativitas umum Einstein meramalkan pada tahun 1915 bahwa tarikan gravitasi lubang hitam kemungkinan sangat besar sehingga mereka membelokkan struktur ruang, memutar medan magnet, dan membelokkan cahaya.

Akibatnya, karya Einstein menegaskan bahwa seharusnya memungkinkan bagi kita untuk melihat gelombang cahaya yang dikeluarkan dari sisi jauh lubang hitam karena medan magnet yang terdistorsi yang bertindak sebagai cermin.

Para ahli menerima teori tersebut, tetapi tidak dapat mengamati fenomena secara langsung sampai sekarang, berkat teleskop modern dan pengembangan instrumen yang sangat sensitif.

Baca Juga: Malam ini 26 Mei 2021 ada gerhana bulan total, simak lokasi dan waktu untuk melihat



TERBARU

×