kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Pertahankan NIM, Bank BNI tekan biaya dana


Selasa, 07 September 2021 / 10:15 WIB
Pertahankan NIM, Bank BNI tekan biaya dana

Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perbankan menyadari pendapatan berbasis bunga atau net interest income (NII) tak bisa lagi diharapkan saat permintaan kredit lesu. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk memilih akan menekan biaya dana atau cost of fund (CoF) guna mempertahankan pendapatan. 

Direktur Keuangan BNI Novita widya Anggraini memprediksi, pendapatan margin bunga atau net interest margin (NIM) di level 4,7% hingga 4,9% sepanjang 2021. Hal ini, telah mempertimbangkan makro, kinerja internal, dan persaingan bunga yang ketat di industri. 

“Realisasi NIM per Juni 2021, tercatat 4,9%, sedangkan Juni 2020 di posisi 4,5%. Faktor utamanya untuk mendorong pencapaian kinerja tersebut karena perolehan dana murah atau current account and saving account 69,6%,” papar Novita dalam Public Expose pada Senin (6/9). 

Ini bilang merealisasi CASA itu menjadi rekor tertinggi dalam kurung waktu 10 tahun terakhir. Ini lah yang bisa  menekan CoF  untuk imbangi pendapatan berbasis bunga yang belum pulih dari pandemi. 

Baca Juga: Jaga kualitas kredit, BNI tetap lakukan pencadangan hingga akhir tahun

Asal tahu saja, laba bersih BNI meningkat 12,8% secara YoY atau sebesar Rp 5,0 triliun pada Semester I-2021, diikuti pondasi keuangan yang kuat dalam bentuk pencadangan sebesar 215,3%.

Adapun level efisiensi operasional yang baik dengan Cost to Income Ratio di level 40,7%, serta rasio kecukupan permodalan atau Capital Adequacy Ratio di level 18,2%. 

Pertumbuhan bisnis terus dilakukan secara selektif dan prudent. Total kredit yang disalurkan naik 4,5% YoY dibandingkan Juni tahun lalu, lebih tinggi dari rata-rata total perbankan yang hanya mencatatkan pertumbuhan kredit 0,6%, dengan fokus pada sektor-sektor usaha prospektif dengan risiko rendah, baik pada segmen Business Banking maupun Consumer Banking. 

Adapun Dana Pihak Ketiga (DPK) dapat tumbuh sehat 4,5% YoY dengan fokus pada Giro dan Tabungan. Kualitas Aset terus membaik. Jika memperhitungkan pencadangan atau CKPN yang telah dibentuk secara prudent sejak tahun lalu, maka Net NPL hanya 0,9%.

Selanjutnya: BNI akan buka cabang di Amsterdam dan Los Angeles pada kuartal I-2022

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×