kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Persaingan Penjualan Motor Listrik Diramal Makin Sengit


Kamis, 09 Maret 2023 / 07:15 WIB
Persaingan Penjualan Motor Listrik Diramal Makin Sengit

Reporter: Dimas Andi | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kebijakan pemberian bantuan subsidi pembelian sepeda motor listrik oleh pemerintah diyakini akan mempengaruhi persaingan pasar kendaraan roda dua elektrik di dalam negeri.

Seperti yang diketahui, pemerintah akan memberlakukan subsidi pembelian sepeda motor listrik sebesar Rp 7 juta per unit mulai 20 Maret sampai akhir Desember 2023. Kebijakan ini menyasar 200.000 unit motor listrik.

Produsen yang berhak memperoleh suntikan subsidi motor listrik antara lain Gesits, Volta, dan Selis. Mereka telah memenuhi syarat pemberian subsidi dari pemerintah, yakni memiliki motor listrik yang diproduksi di dalam negeri dengan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) sebesar 40% atau lebih.

Baca Juga: Pemerintah Berikan Subsidi Motor Listrik untuk Dua Kategori Ini

Masih banyak produsen motor listrik lainnya yang tidak mendapat subsidi tersebut, salah satunya adalah Alessa Motors Nusantara.

President Director & Founder Alessa Motors Nusantara Tindjaja Soetadji menyampaikan, persaingan industri motor listrik akan semakin sengit tatkala kebijakan subsidi pembelian produk tersebut mulai berlaku.

Ini mengingat hanya ada tiga produsen motor saja yang menikmati manfaat subsidi dari pemerintah. Belum lagi, target subsidi ini cukup besar yakni mencapai 200.000 unit. Padahal di sisi lain, jumlah produsen motor listrik di Indonesia cukup melimpah. Berdasarkan catatan Kementerian Perindustrian, saat ini ada 53 produsen yang terdaftar sebagai Agen Pemegang Merek (APM) motor listrik.

Berkaca dari situ, menurut Soetadji, tidak menutup kemungkinan fenomena bakar-bakar duit di industri motor listrik. Sebab, tidak mungkin puluhan produsen motor listrik lain yang tidak memperoleh subsidi hanya menjadi penonton saja ketika kebijakan tersebut diterapkan. Para produsen tersebut tentu akan berupaya sebisa mungkin membuat produknya kompetitif di pasar.

“Kalau Alessa tidak dapat subsidi, kami ganti saja price list-nya atau disesuaikan supaya harganya bisa bersaing dengan merek-merek yang memperoleh subsidi,” ujar dia memberi contoh, Selasa (7/3).

Jika para pebisnis motor listrik jor-joran memberi diskon atau ikut memberi insentif secara mandiri, bukan mustahil beberapa produsen akan mengalami periode sulit dalam mencari cuan dari berjualan motor listrik. Namun, hal ini diyakini tidak akan berlangsung lama karena pada dasarnya ekosistem kendaraan listrik global dan Indonesia akan terus berkembang.

“Kami yakin pasti ada jalannya, apalagi kalau komponen-komponen penting pada motor listrik sudah bisa diproduksi di dalam negeri,” tutur dia.

Dalam berita sebelumnya, Alessa memiliki motor listrik yakni Alessa eX3000 yang berbentuk seperti skutik matic. Untuk konsumen yang hendak memiliki ex3000, Alessa menawarkan pilihan pembelian full paket berupa unit sepeda motor, baterai, dan home charging senilai Rp 25,7 juta.

Baca Juga: Indef: Motor Listrik akan Jauh Lebih Hemat Jika Dibandingkan Motor BBM

Alessa juga menawarkan paket pembelian unit sepeda motor saja. Nantinya, konsumen cukup menyewa baterai dengan kisaran harga Rp 10.000 per hari. Paket ini secara keseluruhan dibanderol sebesar Rp 17,7 juta.

Sementara itu, dalam keterangan resminya hari ini (8/3), Sekretaris Jenderal Asosiasi Industri Sepeda Motor Listrik Indonesia (AISMOLI) Hanggoro Ananta Khrisna mengatakan, pihaknya akan terus mendorong pabrikan-pabrikan motor listrik untuk bisa memenuhi TKDN 40%, sehingga dapat memperoleh subsidi dari pemerintah.

Dengan begitu, konsumen akan memiliki lebih banyak pilihan produk motor listrik yang mendapat bantuan subsidi. Lantas, AISMOLI turut mendukung peningkatan TKDN industri motor listrik menjadi 60% pada 2024 dan 80% pada tahun-tahun selanjutnya.

 
 
 
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

×