Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan mengajak rumah sakit membangun sistem layanan digital untuk memberikan kemudahan, kecepatan dan kepastian layanan kepada peserta jaminan kesehatan nasional-kartu Indonesia sehat (JKN-KIS).
Direktur Perluasan dan Pelayanan Peserta BPJS Kesehatan Andayani Budi Lestari menerangkan, pademi Covid-19 telah mengubah perilaku masyarakat menjadi lebih menyukai layanan digital. Hal ini dikarenakan layanan digital bisa diakses kapan saja. Peserta yang tidak perlu keluar rumah pun meminimalisir risiko terpapar Covid-19. Melihat ini, BPJS Kesehatan pun sudah memberikan berbagai layanan digital.
"BPJS Kesehatan memang sudah melakukan transformasi sejumlah layanan konvensional ke layanan digital, namun hal ini juga perlu diikuti dengan digitalisasi layanan dari fasilitas kesehatan,” kata Andayani dalam keterangan tertulis, Minggu (28/11).
Baca Juga: Siap-siap, tarif iuran BPJS Kesehatan akan naik lagi pada tahun 2022
Andayani mengatakan, sistem antrean online sudah dikembangkan di 2.028 rumah sakit, di mana dari jumlah tersebut sebanyak 528 rumah sakit sudah terintegrasi dengan aplikasi Mobile JKN. Sementara, untuk informasi ketersediaan tempat tidur sudah diimplementasikan di 2.054 rumah sakit dan informasi jadwal tindakan operasi sudah diterapkan di 845 rumah sakit.
Ia berharap, angka tersebut bisa semakin bertambah mengingat pemanfaatan pelayanan kesehatan oleh peserta JKN-KIS di rumah sakit juga kian meningkat.
Andayani juga menjelaskan, selama pandemi Covid-19, pemanfaatan layanan administratif, permintaan informasi, dan pengaduan melalui kanal digital mengalami kenaikan yang signifikan. Dibandingkan mendatangi Kantor Cabang, peserta JKN-KIS lebih memilih menggunakan layanan digital seperti aplikasi Mobile JKN, BPJS Kesehatan Care Center, Chat Assistant JKN (CHIKA), Voice Interactive JKN (VIKA), hingga Pelayanan Administrasi melalui WhatsApp.
“Kunjungan ke kantor cabang berkurang dengan adanya layanan digital. Animo masyarakat terhadap layanan digital BPJS Kesehatan luar biasa. Angkanya mengalami peningkatan dengan pesat karena aksesnya lebih mudah, cepat, dan dapat dilakukan di mana saja," terang Andayani.
Andayani pun memastikan, setelah pandemi Covid-19, pihaknya akan tetap menjalankan layanan digital ini dan mengembangkannya mengikuti kebutuhan masyarakat.
Andayani pun menyinggung tentang indeks kepuasan peserta. Andayani mengapresiasi rumah sakit mitra yang terus berupaya memberikan pelyanan terbaik bagi peserta JKN-KIS, apalgi melihat indeks kepuasan peserta yang terus meningkat. Menurut Andayani, hal ini salah satunya dipengaruhi oleh kepuasan peserta terhadap pelayanan di rumah sakit.
Selanjutnya: Tarif iuran BPJS Kesehatan akan naik lagi pada tahun berikut ini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News