kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Permintaan Tertinggi Kendaraan Niaga Mitsubishi Fuso Datang dari Sektor Logistik


Jumat, 04 Februari 2022 / 07:15 WIB
Permintaan Tertinggi Kendaraan Niaga Mitsubishi Fuso Datang dari Sektor Logistik

Reporter: Dimas Andi | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB), distributor resmi kendaraan niaga Mitsubishi Fuso Truck and Bus Corporation (MFTBC) di Indonesia berharap mampu meningkatkan posisi pangsa pasarnya di pasar kendaraan niaga pada tahun 2022.

Duljatmono, Executive Vice President of Sales and Marketing Divisions KTB menyampaikan, di tahun lalu pangsa pasar Mitsubishi Fuso berada di level 46,7% berkat tren penjualan yang terus meningkat.

Permintaan tertinggi kendaraan niaga Mitsubishi Fuso datang dari sektor logistik kemudian diikuti oleh perkebunan kelapa sawit dan pertambangan.

"Kami menargetkan bisa mencatatkan pangsa pasar sebesar 48% di tahun 2022," ujar dia, Kamis (3/2).

Baca Juga: Mitsubishi Fuso Kantongi Pangsa Pasar 46,7% pada Tahun 2021

Target tersebut didasari oleh masih solidnya permintaan dari sektor-sektor industri yang selama ini menjadi kontributor utama penjualan kendaraan niaga Mitsubishi Fuso.

Ditambah lagi, perekonomian nasional sedang berada dalam jalur yang tepat untuk terus tumbuh di sepanjang tahun ini. Komitmen pemerintah untuk terus menggeber pembangunan infrastruktur juga akan mendongkrak permintaan kendaraan niaga untuk kebutuhan proyek tersebut.

Di sisi lain, Manajemen KTB juga mewaspadai ancaman gelombang ketiga pandemi Covid-19 akibat penyebaran varian Omicron yang kian menjadi-jadi di Indonesia belakangan ini.

Ketidakpastian pandemi bisa mempengaruhi aktivitas ekonomi secara umum, apalagi jika pemerintah kembali memperketat mobilitas masyarakat.

Selain itu, perubahan regulasi pemerintah di sektor pertambangan juga menjadi catatan bagi pelaku industri kendaraan niaga. Tatkala pemerintah sempat menghentikan ekspor batubara, ini bisa membuat permintaan terhadap kendaraan niaga di sektor tersebut terhambat.

Baca Juga: Harga Mobil Bekas Mitsubishi Xpander Turun Jadi Rp 160 Jutaan Per Awal Tahun 2022

Lebih lanjut, KTB tentu mendukung penggunaan kendaraan niaga dengan standar Euro 4. Namun, karena Euro 4 tergolong baru di pasar kendaraan niaga, KTB masih perlu memonitor kesiapan konsumen yang membutuhkan adaptasi terhadap teknologi standar Euro 4.

"Konsumen di Indonesia sudah terbiasa dengan Euro 2 sehingga harus adaptasi lagi dengan Euro 4. Apalagi, harga kendaraan dengan standar Euro 4 tentu bakal lebih tinggi," pungkas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×