Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di masa pandemi Covid-19 yang terjadi sejak kuartal I 2020, mempengaruhi permitaan semen baik secara nasional maupun di Sumatera Bagian Selatan yang merupakan basis pasar PT Semen Baturaja Tbk (SMBR).
Sekretaris Perusahaan Semen Baturaja, Doddy Irawan memaparkan sejak awal tahun hingga September 2020 penjualan semen domestik tertekan hingga 8,9% karena perlambatan permintaan sektor properti dan belum semua proyek pemerintah berjalan karena pandemi Covid-19. Tentu hal ini berdampak pada penjualan Semen Baturaja.
"Maka dari itu, kami terus menjalankan berbagai strategi demi mempertahankan profitabilitas. SMBR menajamkan fokus pada strategi cost leadership dan penataan distribusi dalam inisiatif strategis SMBR 2020-2024," jelasnya kepada Kontan.co.id, Minggu (8/12).
Selain itu, Doddy mengatakan SMBR juga fokus meningkatkan efisiensi penggunaan bahan baku dan energi. Kemudian juga upaya peningkatan pemakaian bahan substitusi, penataan bauran moda distribusi, diharapkan dapat memberikan sumbangsih tersendiri ditengah situasi yang belum membaik saat ini.
Baca Juga: Solusi Bangun (SMCB) raup pendapatan Rp 7,7 triliun pada kuartal III 2020
Di masa pandemi yang belum berakhir, Doddy mengakui SMBR ikut serta dalam beberapa proyek pemerintah untuk memasok semen seperti ke proyek jalan tol Trans Sumatera, proyek peningkatan mutu dan ruas jalan, dan proyek pembangunan fasilitas pemerintah seperti gedung dan fasilitas umum lainnya.
"Dari konsumsi retail menunjukan peningkatan penyerapan semen meskipun secara keseluruhan masih mengalami tekanan cukup signifikan dibanding tahun sebelumnya," kata Doddy.
Di sisi lain, SMBR juga melakukan cost leadership iniatitive dengan melakukan upaya peningkatan pendapatan melalui beberapa peluang diversifikasi produk seperti penjualan white clay dan produk turunan lainnya.
Selanjutnya: Penjualan Indocement Tunggal Prakarsa (INTP) ditopang sektor swasta dan ritel
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News