kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.471.000   2.000   0,14%
  • USD/IDR 15.490   -65,00   -0,42%
  • IDX 7.496   -47,74   -0,63%
  • KOMPAS100 1.161   -10,37   -0,89%
  • LQ45 930   -7,66   -0,82%
  • ISSI 225   -1,75   -0,77%
  • IDX30 479   -4,07   -0,84%
  • IDXHIDIV20 576   -4,59   -0,79%
  • IDX80 132   -1,10   -0,82%
  • IDXV30 142   -0,97   -0,68%
  • IDXQ30 160   -1,14   -0,70%

Permintaan Angkutan Penerbangan Naik 25% pada Momen Lebaran 2023


Rabu, 03 Mei 2023 / 09:15 WIB
Permintaan Angkutan Penerbangan Naik 25% pada Momen Lebaran 2023

Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia National Air Carriers Association (INACA) mengatakan bahwa pada momen Lebaran 2023 angkutan penerbangan mencatat ada pertumbuhan pendapatan 25% dibandingkan masa yang sama tahun lalu.

Sekretaris Jenderal INACA Bayu Sutanto menjelaskan peningkatan ini terjadi karena beberapa hal.

"Lebaran tahun ini ada pertumbuhan 25%. Hal ini  karena tidak ada pembatasan di PPKM level 1 sehingga minat atau permintaan bepergian baik mudik atau liburan meningkat dibandingkan periode mudik tahun lalu," jelas Bayu kepada Kontan, Selasa (2/5). 

Bayu melanjutkan, walau menunjukkan ada peningkatan ada tantangan di periode mudik yang dihadapi yakni peningkatan penumpang di waktu berangkat, namun berkurang atau bahkan kosong di waktu pulang. Hal ini terjadi di beberapa tujuan mudik, kecuali rute menuju Denpasar, Bali. 

Baca Juga: Jelang KTT ASEAN,Telkom Pastikan Kesiapan Infrastruktur Telekomunikasi di Labuan Bajo

Adapun peningkatan permintaan penerbangan memang terjadi di kantong-kantong pemudik, seperti Medan, Padang, dan Pekanbaru di Sumatera. Lalu di Jawa, kantong pemudik terjadi di Surabaya, Yogyakarta dan Semarang.

Di Sulawesi terjadi di Banjarmasin dan Pontianak. Peningkatan penumpang juga terjadi pada penerbangan ke Kalimantan, seperti Makassar. Sementara itu Sulawesi dilalui sebagai penghubung ke destinasi Wilayah Indonesia Timur (WIT). 

Bayu mengatakan, INACA tahun ini tentunya terus fokus pada proses pemulihan kinerja. Target industri penerbangan, kata dia, akan melanjutkan tahapan pemulihan pasca Covid-19 dengan penambahan kapasitas, menjaga arus kas, menyiapkan crew, maupun melayani kembali rute-rute yang ditinggalkan saat pandemi. 

"Seperti halnya suatu industri, pada tahap pemulihan atau recovery ya harus melakukan restrukturisasi industrinya secara bertahap, seperti restrukturisasi tunggakan keuangan dengan pihak lessor atau kreditor, reactivasi pesawat, re-training crew, terbang di rute-rute yang dahulu profitable, menjaga service level seperti OTP dan non cancellation untuk menjaga kepercayaan penumpang," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Terpopuler
Kontan Academy
Eksekusi Jaminan Fidusia Pasca Putusan MK Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES)

×