Sumber: Bloomberg | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - BEIJING. Otoritas China memperingatkan Jack Ma dan eksekutif senior Ant Group Co bahwa raksasa fintech itu akan menghadapi pembatasan baru dalam ekspansinya. Hal ini menyoroti meningkatnya risiko regulasi untuk penawaran umum perdana terbesar di dunia hanya beberapa hari sebelum debut perdagangannya.
Ma, salah satu pendiri Ant dan salah satu pengusaha paling kuat di China, dipanggil ke pertemuan bersama yang jarang terjadi pada hari Senin dengan bank sentral China dan tiga regulator keuangan teratas lainnya.
Meskipun tidak ada pihak yang mengungkapkan detail tentang apa yang telah dibahas, orang-orang yang mengetahui masalah tersebut mengatakan bahwa tim kepemimpinan Ant diberi tahu bahwa perusahaan akan menghadapi pengawasan yang meningkat dan tunduk pada pembatasan modal dan leverage yang serupa dengan bank.
Beberapa investor akan terkejut dengan prospek regulasi yang lebih banyak mengingat China telah mulai memperketat aturan untuk Ant dan konglomerat keuangan lainnya. Tapi pertemuan yang banyak dibicarakan bisa meredakan hiruk-pikuk seputar debut pasar saham terbesar dalam sejarah.
Baca Juga: Penawaran Saham Perdana Ant Group Bakal Memperbarui Berbagai Rekor Ini
Ant akan memulai perdagangan pada hari Kamis setelah mengumpulkan setidaknya US$ 34,5 miliar dalam IPO yang menarik lebih dari US$ 3 triliun pesanan dari investor ritel di Shanghai dan Hong Kong.
"Risiko regulasi adalah faktor risiko terbesar untuk Ant Group," kata Kevin Kwek, analis di Sanford C. Bernstein, dalam sebuah catatan seperti dilansir Bloomberg, Senin (2/11).
“Kami pikir berita tersebut hanya akan berdampak negatif secara bertahap pada listing dan yakin sebagian besar investor akan tetap optimis pada prospek positif jangka panjang Ant. Namun demikian, investor mungkin meninjau kembali asumsi pertumbuhan mereka mengingat tanda-tanda intervensi regulasi yang jelas," tambahnya.
Chairman Ant Eric Jing dan Kepala Eksekutif Simon Hu bergabung dengan Ma pada pertemuan tersebut, yang termasuk pengawas perbankan, Komisi Pengaturan Sekuritas China dan Administrasi Valuta Asing Negara, menurut pernyataan CSRC di Weibo.
Baca Juga: Minat Investor Institusi Tinggi, Ant Berniat Tutup Buku Pemesanan Lebih Awal
Rilis tersebut menggambarkannya sebagai "yuetan," atau peringatan regulasi.
Ant mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pihaknya akan mengikuti pedoman termasuk inovasi yang stabil, pengawasan dan layanan terhadap ekonomi riil.
Ant telah terkena gelombang peraturan baru dalam beberapa bulan terakhir karena China memperketat kontrol atas pemberi pinjaman online dan perusahaan yang beroperasi di berbagai lini bisnis keuangan.