kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45924,27   -11,24   -1.20%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Peringatan keras! Rusia bakal tembak kapal perang yang langgar perbatasan


Jumat, 25 Juni 2021 / 04:15 WIB
Peringatan keras! Rusia bakal tembak kapal perang yang langgar perbatasan

Sumber: Channel News Asia | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Rusia siap menembaki kapal perang yang mengganggu, peringatan keras setelah insiden Laut Hitam di mana sebuah kapal perusak Inggris berlayar di dekat Krimea yang diklaim Rusia sebagai wilayahnya.

Rusia menyatakan, salah satu kapal perangnya melepaskan tembakan peringatan dan sebuah pesawat tempur menjatuhkan bom di jalur kapal perusak Inggris HMS Defender pada Rabu (23/6) untuk mengusirnya dari daerah dekat Sevastopol. 

Tapi, Inggris membantah laporan itu, bersikeras kapal perangnya tidak ditembaki dan sedang berlayar di perairan Ukraina.

Insiden itu menandai pertama kalinya sejak Perang Dingin bahwa Moskow mengakui menggunakan peluru tajam untuk menghalangi kapal perang NATO, menggarisbawahi meningkatnya ancaman benturan militer di tengah ketegangan Rusia-Barat.

Baca Juga: Rusia usir kapal perang Inggris keluar dari perairan Krimea dengan tembakan dan bom

Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Ryabkov mengatakan pada Kamis (24/6), "perbatasan Rusia yang tidak dapat diganggu gugat adalah keharusan mutlak. Itu akan dilindungi dengan segala cara, diplomatik, politik, dan militer jika diperlukan".

Menurut dia, Angkatan Laut Inggris harus mengganti nama kapal perusaknya dari Defender (Pembela) menjadi Aggressor (Penyerang), dan memperingatkan, "mereka yang mencoba menguji kekuatan kami mengambil risiko tinggi".

Provokasi yang disengaja

Ditanya, apa yang akan Rusia lakukan untuk mencegah penyusupan semacam itu di masa depan, Ryabkov mengungkapkan kepada wartawan, mereka akan siap menembak sasaran jika peringatan tidak berhasil.

“Kami bisa mengajukan banding atas alasan dan tuntutan untuk menghormati hukum internasional,” kata Ryabkov, seperti dilaporkan kantor berita Interfax dan dilansir Channel News Asia. 

Baca Juga: Panas, Rusia desak AS dan sekutunya untuk tidak gelar latihan militer di Laut Hitam



TERBARU

×