kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Perhelatan GIIAS 2021 menjadi katalis penjualan mobil tahun ini selain diskon PPnBM


Senin, 22 November 2021 / 10:15 WIB
Perhelatan GIIAS 2021 menjadi katalis penjualan mobil tahun ini selain diskon PPnBM

Reporter: Dimas Andi | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ajang pameran mobil bergengsi, Gaikindo Indonesia Auto Show (GIIAS) 2021 akan segera berakhir pada hari ini (21/11). Keberadaan GIIAS 2021 dianggap dapat meningkatkan kinerja sektor otomotif nasional di tahun ini.

Pengamat Otomotif Bebin Djuana menyampaikan, GIIAS 2021 dapat menjadi rangsangan kedua untuk meningkatkan penjualan mobil secara nasional. Pasalnya, ajang ini dapat menjadi kesempatan bagi para Agen Pemegang Merek (APM) untuk memperkenalkan produk barunya.

Terbukti, hampir seluruh APM yang jadi peserta GIIAS 2021 merilis produk baru, seperti Toyota, Honda, Mitsubishi, Hyundai, dan lain sebagainya. “Terlepas dari itu, apakah APM mampu menyuplai permintaan masyarakat? Rasanya dukungan lembaga-lembaga keuangan juga dibutuhkan untuk lebih menggairahkan penjualan hingga akhir tahun,” ungkap Bebin, Minggu (21/11).

Baca Juga: Tiga APM ini akui mendapat permintaan mobil yang tinggi selama GIIAS 2021

Di luar itu, sektor otomotif Indonesia sudah lebih bergairah dengan adanya rangsangan berupa insentif Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) 100% yang diperpanjang sampai akhir tahun ini.

Sejauh ini, kebijakan insentif PPnBM tersebut terbukti sukses. Jika para produsen mampu memenuhi permintaan dari pelanggan, Bebin memperkirakan penjualan mobil nasional bisa menyentuh 800.000 unit atau bahkan lebih dari itu di akhir tahun 2021. Gaikindo sendiri sampai saat ini masih menargetkan penjualan mobil nasional berada di level 750.000 unit.

Bebin melanjutkan, salah satu tantangan yang dihadapi APM adalah ancaman krisis atau kelangkaan suplai komponen yang berpotensi menghambat produksi dan membuat inden lebih lama. Jika hal ini berlangsung berkepanjangan, bisa saja para konsumen beralih ke model lain atau bahkan merek lain yang dianggap lebih mampu mengatasi tantangan tersebut.

“Perlu dicatat, konsumen Indonesia cenderung tidak sabar menanti kendaraan pilihannya,” pungkasnya.

Selanjutnya: Honda Prospect Motor (HPM) dapat 150 SPK per hari di pameran GIIAS 2021

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×