Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bagi anda yang masih memiliki kartu debit atau ATM berbasis magnetic stripe jangan lupa segera mengganti kartu dengan ATM berbasis cip. Pasalnya, kartu lama yang bisa digesek tersebut hanya bisa dipakai satu tahun lagi. Mulai akhir 2021, transaksi menggunakan ATM hanya bisa dibaca baik di mesin ATM maupun mesin Electronic Data Capture (EDC) jika memiliki cip.
Saat ini masih banyak terdapat nasabah bank yang menggunakan kartu ATM berbasis magnetic stripe. Di BRI misalnya, baru 44,8 juta kartu yang sudah migrasi ke kartu per Oktober 2020. Itu baru 71,02% dari total kartu ATM bank ini yang wajib menggunakan cip.
Bank Indonesia (BI) memang merelaksasi target implementasi kartu cip di bank akhir 2020 ini dari semula minimal 80% jadi 70% karena adanya pandemi Covid-19. Pembatasan aktivitas sosial yang terjadi terutama di awal pandemi dinilai jadi kendala bagi nasabah datang ke bank untuk mengganti kartu.
Meskipun targetnya diturunkan, BRI tetap mengejar target implementasi 80% hingga 31 Desember tahun ini.
"Ini untuk untuk mempermudah kami dalam mengejar target implementasi penuh pada 2021," kata Aestika Oryza, Sekretaris Perusahaan BRI kepada Kontan.co.id, Rabu (23/12).
Baca Juga: Soal Kartu Cip, Bank Besar Sudah Penuhi Target Bank Indonesia
Setelah aktivitas ekonomi kembali normal, Aestika bilang proses migrasi kartu ATM di BRI sudah meningkat terutama sejak Oktober dimana rata-rata migrasinya per bulan sudah mencapai 1,7 juta kartu.
Sedangkan jumlah kartu ATM Bank Mandiri yang telah menggunakan cip mencapai 10,28 juta per Oktober 2020. Itu setara 70,7% dari jumlah kartu debit yang dipersyaratkan untuk cip yang berjumlah 14,5 juta kartu. Sampai akhir tahun ini, perseroan menargetkan implementasi kartu cip bisa 75%.
Untuk meningkatkan laju migrasi kartu tersebut, Evi Dempowati, SVP Retail Deposit Product & Solution Bank Mandiri mengatakan pihaknya aktif melakukan edukasi berisi himbauan penggantian ke kartu chip kepada nasabah.
BCA juga terus mengintensifkan edukasi serta mempermudah atau memperluas akses untuk penukaran kartu agar mempercepat implementasi kartu cip tersebut. Di samping itu, BCA juga melakukan program promosi untuk mendorong nasabah segera mengkonversi kartu ATM-nya.
Santoso Liem, Direktur BCA, mengatakan sudah sebanyak16,4 juta kartu ATM di BCA berbasis cip per September 2020. Itu sekitar 78% dari total kartu ATM yang dipersyaratkan wajib cip yakni 21,2 juta kartu.
Sementara kartu ATM CIMB Niaga sudah 100% menggunakan cip saat ini menurut Lani Darmawan, Direktur Konsumer perseroan. Adapun BTN telah mengimplementasikan ATM cip sebanyak 4,96 juta per Oktober atau 96,33% dari total kartu debit beredar.
Jasmin, Direktur Distribution and Retail Funding BTN mengatakan, pihaknya menargetkan implementasi bisa mencapai 97%-98% akhir tahun ini.
Selanjutnya: Lebih dari 70% kartu ATM BRI sudah menggunakan cip
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News