kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.917   13,00   0,08%
  • IDX 7.197   56,12   0,79%
  • KOMPAS100 1.107   11,64   1,06%
  • LQ45 878   11,94   1,38%
  • ISSI 221   0,95   0,43%
  • IDX30 449   6,34   1,43%
  • IDXHIDIV20 540   5,67   1,06%
  • IDX80 127   1,46   1,16%
  • IDXV30 134   0,44   0,32%
  • IDXQ30 149   1,61   1,09%

Perdana Gapuraprima (GPRA) Bidik Pertumbuhan Bisnis yang Positif Tahun Ini


Jumat, 29 Juli 2022 / 08:00 WIB
Perdana Gapuraprima (GPRA) Bidik Pertumbuhan Bisnis yang Positif Tahun Ini

Reporter: Vina Elvira | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten properti, PT Perdana Gapuraprima Tbk (GPRA) membidik target pertumbuhan bisnis yang positif tahun ini. Meskipun masih didera sejumlah tantangan, GPRA ingin mencapai peningkatan pendapatan sebesar 5%-10% dibandingkan tahun lalu. 

"(Kami) gak terlalu memberikan target yang besar, cuman kami tetap menjalankan sesuai target, efisiensi tetap kami jalankan terhadap perusahaan. Ini yang tetap kami jalankan supaya perusahaan kami ini lebih baik," ungkap Direktur Utama Perdana Gapuraprima Arvin F. Iskandar, dalam Paparan Publik, Kamis (28/7). 

GPRA belum merilis secara resmi laporan keuangan semester I-2022. Namun memang Arvin bilang kinerja perseroan di awal tahun 2022 masih terkena dampak lonjakan kasus varian Omicron Covid-19, sehingga belum in line dengan target yang dibidik tahun ini. 

Baca Juga: Prospek Kawasan Industri Masih Mendaki, Berikut Saham-saham yang Menarik Dikoleksi

Meski begitu, seiring dengan penurunan kasus Covid-19 serta pelonggaran pembatasan sosial, perlahan para pelanggan mulai berani melakukan survei langsung ke beberapa galeri properti perseroan. Arvin pun meng-klaim hingga akhir Juni lalu realisasi kinerja GPRA telah mencapai 80% dari prediksi target tahun ini. 

Selain diderai ketidakpastian kondisi pandemi Covid-19 ke depan, industri properti juga kini dihadapi tekanan inflasi akibat kondisi global, yang membuat harga-harga material pun ikut meningkat. Walhasil, harga jual produk pun harus disesuaikan dengan kenaikan yang terjadi. 

"Pemberlakuan kenaikan PPN dari 10% menjadi 11% akan memberikan dampak negatif terhadap pemulihan sektor properti, karena akan mempengaruhi berbagai aspek pada pasar, terutama terhadap daya beli masyarakat," sambung dia. 

 

Arvin menyebut, di tahun ini GPRA akan lebih fokus pada proyek properti house residensial dengan harga menengah mulai dari Rp 500 jutaan. Kluster-kluster baru dari proyek properti residensial pun akan terus dikembangkan oleh perseroan di tahun ini.

Salah satu rencana pengembangan proyek yang akan dilakukan saat ini adalah pembangunan perumahan Pakuan Terrace yang berlokasi di Bogor. Perumahan tersebut akan dibangun di lahan seluas 16.000 m2 di lokasi yang cukup strategis. 

Adapun, beberapa proyek perumahan GPRA antara lain, Bukit Cimanggu City, Metro Cilegon, Spring Garden Bekasi, Green Leaf Residence Banten, dan Garden Ville Bogor. 

Baca Juga: REI dan AREBI Gandengan Untuk Dorong Pertumbuhan Sektor Properti

Untuk memaksimalkan rencana tahun ini, Perdana Gapuraprima menyiapkan alokasi capital expenditure (Capex) sebesar Rp 200 miliar. Dana tersebut akan digunakan di antaranya untuk pembangunan kluster baru, mulai dari infrastruktur, perumahan, hingga kebutuhan perizinan. 

Hingga Maret lalu, GPRA membukukan penjualan bersih sebesar Rp 78,93 miliar. Jumlah ini lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 81,84 miliar. Namun demikian laba bersih perseroan terpantau menguat 46,09% menjadi Rp 21,25 miliar.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

×