Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pada perdagangan terakhir tahun 2020, nilai tukar rupiah diperkirakan bergerak terbatas. Selasa (29/12), rupiah menguat 0,18% ke Rp 14.130 per dolar Amerika Serikat (AS). Sementara, kurs tengah Bank Indonesia mencatat rupiah menguat 0,11% ke Rp 14.169 per dolar AS.
Sepanjang tahun 2020 hingga Selasa (29/12), kurs rupiah spot tercatat melemah 1,90% sejak awal tahun. Pada akhir perdagangan 2019, kurs rupiah spot ditutup pada posisi Rp 13.866 per dolar AS.
Ahmad Mikail Zaini, Ekonom Samuel Sekuritas memperkirakan, kurs rupiah hari ini akan bergerak di level Rp 13.900 per dolar AS hingga Rp 14.000 per dolar AS. Analis Valbury Asia Futures, Lukman Leong memproyeksikan rupiah bergerak di rentang Rp 14.100 per dolar AS-Rp 14.200 per dolar AS.
Rupiah masih berpotensi menguat setelah Presiden AS Donald Trump menandatangani undang-undang stimulus senilai US$2,3 triliun. Senat AS yang kini bersiap memberikan suara mengenai tambahan jumlah stimulus yang diterima setiap warga AS dari US$ 600 menjadi US$ 2.000 juga menjadi katalis positif bagi pergerakan kurs rupiah.
Baca Juga: Wall Street kembali mencetak rekor tertinggi mendekati tutup tahun 2020
"Kalau setiap warga AS jadi menerima US$ 2.000 maka uang yang warga AS terima akan semakin banyak yang nasabah ritel disana berpotensi menggairahkan pasar modal," kata Mikail, Selasa (29/12).
Sementara, Lukman melihat pembahasan lebih detil mengenai stimulus AS cenderung membuat dolar AS melemah. Sedangkan, secara teknikal rupiah masuk dalam level konsolidasi. "Penguatan rupiah terbatas karena faktor jelang akhir tahun dan masuk masa konsolidasi," kata Lukman.
Baca Juga: Ekonomi diprediksi membaik tahun depan, saham-saham ini bisa jadi pilihan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News