kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Perbankan syariah optimistis pembiayaan lebih kencang di tahun 2022


Jumat, 19 November 2021 / 06:55 WIB
Perbankan syariah optimistis pembiayaan lebih kencang di tahun 2022

Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pembiayaan perbankan syariah melaju kencang di sepanjang tahun ini meskipun pembiayaan secara nasional tampak masih lesu. Tak ayal, bank-bank syariah juga optimistis, pembiayaan bisa lebih kencang lagi di tahun 2022 mendatang.

Unit Usaha Syariah (UUS) PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga Syariah) misalnya, mencatatkan pembiayaan pada kuartal III-2021 tumbuh 8,5% secara year on year (YoY)  menjadi Rp 35,4 triliun. Sampai akhir tahun, UUS ini optimis bisa mencatat pertumbuhan minimal 10%.

Mayoritas pembiayaan CIMB Niaga Syariah masih ditopang segmen konsumer dimana sepanjang sembilan bulan pertama ini  naik 18,4% dibandingkan akhir tahun lalu atau bertambah Rp 2,9 triliun menjadi Rp 18,7 triliun dan UMKM naik 22,8% menjadi Rp 1,5 triliun.

"Tahun depan, kami juga memastikan pembiayaan akan tumbuh dua digit. Besarannya target rencana bisnis bank (RBB) masih dibicarakan dengan OJK dan di internal juga belum ketuk palu. Namun, dipastikan akan tumbuh jauh di atas 10%," kata Direktur Syariah Banking CIMB Niaga Pandji P Djajanegara dalam konferensi pers, Kamis (18/11).

CIMB Niaga Syariah masih akan tetap fokus menggenjot pembiayaan di segmen konsumer. Pasalnya, UUS ini sudah terlanjur punya perangkat digital yang baik untuk mendukung segmen ini. Pembiayaan konsumer terbesar yang akan dibidik masih di kepemilikan perumahan (KPR) dan ditopang oleh personal loan atau kartu pembiayaan.

Baca Juga: Pembiayaan berkelanjutan CIMB Niaga Syariah telah mencapai Rp 337 triliun

UMKM juga tetap akan didorong dan diperkirakan akan tumbuh dua digit namun volumenya tidak akan sebesar konsumer. Di segmen korporasi, CIMB Niaga Syariah akan mulai menargetkan pertumbuhan sejalan dengan perkembangan konsumer dan UMKM.

"Konsumer mulai naik dan pedagang-pedagang kecil mulai bergerak maka korporasi pasri akan mulai naik. Sedangkan komersial, kami masih wait and see," tutur Pandji.

UUS PT Bank Permata Tbk (Permata Syariah) juga mencatatkan pertumbuhan pembiayaan dua digit hingga kuartal III atau sebesar 10,6% menjadi Rp 15,7 triliun. Herwin Bustaman, Direktur  Permata Syariah memperkirakan pertumbuhan bisnis hingga akhir tahun juga akan dua digit namun dengan tetap selektif.

Ke depan, Permata Syariah melihat potensi pembiayaan untuk tumbuh secara organik masih besar.  "Ke depan kami akan mulai masuk ke margin lebih lebar seperti UKM dan trade financing, juga akan masuk melayani ke ekosistem-ekosistem syariah untuk meningkatkan NIM," katanya.

Sebelumnya, PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) juga menyakini ekspansi pembiayaan tahun 2022 akan membaik seiring dengan proyeksi ekonomi yang diperkirakan semakin pulih.

"Tahun depan, pembiayaan tumbuh  9%- 10% mungkin dicapai jika pandemi melandai. Dalam 10 bulan ini, kami melihat demand meningkat. Likuiditas juga diperkirakan meningkat," kata Hery baru-baru ini.

Baca Juga: Bank Muamalat targetkan rights issue Rp 1,194 triliun, BPKH bakal jadi stanby buyer

Selama 10 bulan pertama tahun ini, BSI telah melakukan strategi untuk menyalurkan pembiayaan. Pertama, perseroan fokus pada konsumer, ritel dan mikro. Hery bilang, target market yang dibidik di segmen ini adalah fixed income karena memastikan kualitas aset terjaga.

Kedua, perseroan selektif salurkan pembiayaan di segmen korporasi dan komersial. BSI memilih sektor yang masih atraktif seperti perkebunan, telekomunikasi, hospital, farmasi dan lain-lain.

Hingga akhir tahun, bank ini memperkirakan pembiayaan tumbuh 6%-7%. Sementara per September 2021, perseroan mencatatkan pertumbuhan sebesar 7,38% YoY menjadi Rp 163,3 triliun.

Selanjutnya: PHRI: Rencana PPKM level 3 saat Nataru akan tekan ekonomi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

×