Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tren perbankan digital telah mendominasi transaksi masyarakat. Hal ini bahkan semakin terakselerasi di tengah pandemi Covid-19 yang berlangsung selama satu tahun terakhir.
Fenomena ini pula yang membuat perbankan semakin aktif meluncurkan produk dan layanan digital guna menarik minat transaksi nasabah. Saat ini, fenomena yang sedang marak di kalangan perbankan adalah produk deposito digital atau simpanan berjangka online.
Sejatinya, produk semacam ini bukan barang baru di industri perbankan. Sudah ada beberapa bank yang lebih dulu meluncurkan produk tersebut. Sebut saja PT Bank CIMB Niaga Tbk lewat aplikasi OctoMobile dan OctoClicks yang sudah mampu melayani kebutuhan deposito nasabah sejak tahun 2019 lalu.
Direktur Konsumer CIMB Niaga Lani Darmawan menjelaskan, fitur tersebut merupakan salah satu pelengkap dari sederet layanan perbankan digital yang ditawarkan nasabah. Untuk pembukaan deposito, nasabah CIMB Niaga hanya perlu mengakses OctoClicks atau OctoMobile, dengan saldo minimal Rp 5 juta hingga Rp 8 juta.
Baca Juga: Bunga deposito akhir pekan: Bunga deposito Bukopin dan Bank Mayora paling tinggi
Kendati demikian, meski tren digital semakin tinggi rupanya produk deposito belum menjadi fokus perseroan. Sebabnya, dalam beberapa tahun terakhir CIMB Niaga memang lebih fokus mendorong pertumbuhan dana murah (CASA). "Sehingga yang dituju (pertumbuhan) untuk dana murah," terangnya kepada Kontan.co.id, Kamis (4/3).
Bukan cuma itu, Lani juga menyebut bahwa saat ini bunga deposito cenderung rendah dan terus menurun. Misalnya saja, merujuk data Laporan Harian Bank Umum (LHBU) rata-rata bunga deposito CIMB Niaga untuk tenor 1 bulan sampai 12 bulan hanya berkisar 3% sampai 3,25%.
Bunga tersebut praktis lebih rendah dibandingkan instrumen investasi lain seperti obligasi atau reksadana. Dus, ke depan Lani meramal posisi deposito CIMB Niaga akan dijaga flat. Sementara dana murah diproyeksi mampu tumbuh dua digit.
Sekadar gambaran informasi saja, per akhir 2020 lalu total CASA CIMB Niaga tercatat tumbuh 14,3% secara year on year (yoy) menjadi Rp 123,72 triliun. Sedangkan dana deposito terkontraksi -4% secara tahunan menjadi Rp 83,81 triliun.