kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Perbankan Ramai-Ramai Terbitkan Obligasi, Ini Tujuannya


Jumat, 17 Juni 2022 / 06:00 WIB
Perbankan Ramai-Ramai Terbitkan Obligasi, Ini Tujuannya

Reporter: Ferrika Sari | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Penerbitan obligasi di sektor perbankan makin semarak. Perbankan ramai - ramai menerbitkan obligasi untuk memperkuat permodalan serta meningkatkan penyaluran kredit tahun ini. 

PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (Bank Bjb) misalnya, berhasil menerbitkan Obligasi Subordinasi Berkelanjutan II Tahap II Tahun 2022 senilai Rp 1 triliun pada awal Juni 2022 lalu.  

Direktur Utama Bank Bjb Yuddy Renaldi mengatakan, peminat surat utang tersebut cukup tinggi. Sehingga permintaan obligasi Bank Bjb mengalami oversubscribe sebanyak 1,7 kali. 

"Obligasi itu kami terbitkan dengan dua tenor yakni tenor 5 tahun dengan kupon 7,85% per tahun serta tenor 7 tahun dengan kupon 8,60% per tahun," kata Yuddy, Kamis (16/6). 

Baca Juga: Undisbursed Loan BRI Menyusut 10,2% pada April, Ini Penyebabnya

Kini dana penerbitan obligasi tersebut sudah masuk perseroan. Rencananya, perusahaan akan gunakan untuk memperkuat struktur permodalan dalam rangka ekspansi kredit tahun ini. 

Tak berbeda, obligasi berwawasan lingkungan milik PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk  juga mengalami oversubscribe sebesar 4 kali. Kali ini BNI menerbitkan obligasi dengan nilai pokok Rp 5 triliun. 

Surat utang ini terdiri dalam dua seri yakni Seri A senilai Rp 4 triliun dengan tenor 3 tahun, dan Seri B Rp 1 triliun dengan tenor 5 tahun.

Direktur Treasury dan International BNI Henry Panjaitan berkata, BNI telah melaksanakan bookbuilding dan minat investor atas surat utang ini mencapai Rp 21 triliun atau 4 kali dari target penerbitan sebesar Rp 5 triliun.

Baca Juga: Ini Proyek Sasaran Penyaluran Kredit dari Penerbitan Green Bond BNI Rp 5 Triliun

“Proses penawaran memang masih berlangsung. Namun kami sangat optimistis dengan kredibilitas kami sebagai pioneer green banking dan disertai dengan berbagai langkah strategis kami mendorong pengembangan ekonomi hijau di Indonesia,” katanya.

Dana yang diperoleh dari penerbitan sgreen bond tersebut akan digunakan untuk pembiayaan pada proyek-proyek yang masuk kategori Kegiatan Usaha Berwawasan Lingkungan (KUBL) seperti energi terbarukan, efisiensi energi, pengolahan sampah menjadi energi, manajemen limbah dan lainnya. 

“Di luar itu, kami juga akan gunakan untuk konservasi keanekaragaman hayati darat dan air, transportasi ramah lingkungan, pengelolaan air dan air limbah yang berkelanjutan, adaptasi perubahan iklim, gedung berwawasan lingkungan, dan pertanian berkelanjutan,” katanya.

Tak mau kalah, PT Bank Sinarmas Tbk juga berencana menerbitkan Obligasi subordinasi berkelanjutan I Bank Sinarmas Tahap 1 Tahun 2022 senilai Rp 1 triliun. Terdiri dua seri yakni Seri A dengan tenor 5 tahun dan Seri B dengan tenor 7 tahun. 

Baca Juga: BNI Catat Portofolio Kredit Hijau Rp 170,5 Triliun di Kuartal I-2022

“Dana yang diperoleh dari hasil penawaran umum berkelanjutan obligasi setelah dikurangi dengan biaya biaya emisi terkait, seluruhnya akan digunakan oleh perseroan untuk memperkuat permodalan,” mengutip prospektus Bank Sinarmas. 

Dana itu akan digunakan sebagai modal pelengkap atau tier 2 dalam rangka mendukung rencana penyaluran kredit dengan tenor yang lebih panjang.  Berdasarkan laporan keuangan per Maret 2022, modal inti Bank Sinarmas naik 28,11% yoy menjadi Rp 6,67 triliun. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×