kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Peradangan jantung, peringatan efek samping vaksin Pfizer & Moderna baru dari FDA AS


Sabtu, 26 Juni 2021 / 17:00 WIB
Peradangan jantung, peringatan efek samping vaksin Pfizer & Moderna baru dari FDA AS

Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - Regulator obat Amerika Serikat atau AS menambahkan peringatan efek samping vaksin Covid-19 buatan Pfizer/BioNTech dan Moderna, yakni risiko langka peradangan jantung.

Untuk setiap vaksin, lembar fakta untuk penyedia layanan kesehatan telah regulator obat AS revisi untuk memasukkan peringatan efek samping menunjukkan peningkatan risiko miokarditis dan perikarditis

"Terutama, setelah dosis kedua dan dengan timbulnya gejala dalam beberapa hari setelah vaksinasi," kata Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA), Jumat (26/6), seperti dikutip Reuters.

Pada 11 Juni, lebih dari 1.200 kasus miokarditis atau perikarditis telah dilaporkan ke Sistem Pelaporan Kejadian Tidak Diharapkan Vaksin AS (VAERS), dari sekitar 300 juta dosis vaksin mRNA yang diberikan.

Baca Juga: Peneliti Israel menemukan kaitan antara vaksin Pfizer dengan penyakit darah langka

Kasus tampaknya lebih tinggi pada laki-laki dan dalam seminggu setelah dosis vaksin kedua. 

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) mengidentifikasi 309 rawat inap akibat peradangan jantung pada orang di bawah usia 30 tahun, di mana 295 telah dipulangkan.

Regulator kesehatan di beberapa negara telah menyelidiki kasus miokarditis dan perikarditis, lebih sering ditemukan pada pria muda, setelah suntikan Pfizer atau Moderna, vaksin yang didasarkan pada teknologi mRNA.

Pembaruan terbaru dari FDA mengikuti tinjauan ekstensif informasi dan diskusi oleh Komite Penasihat CDC tentang pertemuan Praktik Imunisasi pada Rabu (23/6) lalu.

Selanjutnya: Pakar AS: Varian Delta Covid-19 ancaman terbesar bagi AS

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×