kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.526.000   -2.000   -0,13%
  • USD/IDR 16.240   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.037   -29,18   -0,41%
  • KOMPAS100 1.050   -5,14   -0,49%
  • LQ45 825   -5,35   -0,64%
  • ISSI 214   -0,85   -0,40%
  • IDX30 423   -1,15   -0,27%
  • IDXHIDIV20 514   0,87   0,17%
  • IDX80 120   -0,69   -0,57%
  • IDXV30 125   1,36   1,09%
  • IDXQ30 142   0,26   0,18%

Per September 2021, defisit APBN 2021 mencapai Rp 452 triliun atau 2,74% PDB


Selasa, 26 Oktober 2021 / 05:45 WIB
Per September 2021, defisit APBN 2021 mencapai Rp 452 triliun atau 2,74% PDB

Reporter: Siti Masitoh | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID -   JAKARTA. Kementerian Keuangan mencatat, defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2021 mencapai Rp 452 triliun hingga akhir September 2021. Defisit anggaran tersebut meningkat dibanding bulan sebelumnya yang sebesar Rp 383,2 triliun. Namun jika dibanding tahun lalu, defisit anggaran pada September 2021 turun 33,7%.

Sebagai gambaran, pada September tahun lalu, defisit anggaran mencapai Rp 681,4 triliun.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, defisit APBN 2021 hingga September 2021 tersebut setara dengan 2,74% dari produk domestik bruto (PDB) Indonesia. Sedangkan pada September tahun 2020, defisit anggaran mencapai 4,41% dari PDB.

Defisit APBN 2021 hingga September 2021 juga masih lebih rendah dari proyeksi pemerintah sebesar 5,7% PDB. “Ini menggambarkan konsolidasi fiskal berjalan dan secara tidak langsung pemulihan ekonomi sudah sesuai dengan yang kita terus harapkan,” kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KITA, Senin (25/10).

Baca Juga: Penerimaan pajak membaik, Ditjen Pajak yakin shortfall pajak berkurang

Sri Mulyani menuturkan, defisit anggaran terjadi lantaran belanja negara lebih besar dibanding pendapatan negara. Meski, seluruh komponen pendapatan negara sudah berada pada zona hijau dan membaik sejak semester I-2021.

Tercatat pendapatan negara sampai September 2021 mencapai Rp 1.354 triliun, sementara belanja negara mencapai Rp 1.806,8 triliun. Pendapatan negara tercatat naik 16,8%  yoy dan belanja negara turun 1,9% yoy.

Keseimbangan primer pada September 2021 tercatat negatif sebesar Rp 198,3 triliun, membaik dibandingkan dengan September 2020 yang negatif Rp 446,5 triliun. Namun lebih besar dari bulan Agustus 2021 yang negatif Rp 170 triliun.

“Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SiLPA) tercatat sebanyak Rp 169,9 triliun, dan defisitnya lebih kecil, primary balance lebih kecil, persentase defisit terhadap PDB juga lebih kecil. Ini adalah postur APBN pada September 2021 lebih baik dibandingkan dengan tahun lalu,” kata Sri Mulyani. 

Selanjutnya: Sri Mulyani: Pendapatan negara sampai September 2021 sudah mencapai 77,7% dari target

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

×