kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Penyebaran kian meluas, varian Omicron sudah terdeteksi di 77 negara


Rabu, 15 Desember 2021 / 19:39 WIB
Penyebaran kian meluas, varian Omicron sudah terdeteksi di 77 negara
ILUSTRASI. Penyebaran kian meluas, varian Omicron sudah terdeteksi di 77 negara. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration.

Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - JENEWA. Varian Omicron semakin menyebar ke banyak negara. WHO mengungkapkan, hingga Selasa (14/12), varian baru virus corona itu telah terdeteksi di 77 negara.

“Tujuh puluh tujuh negara sekarang telah melaporkan kasus Omicron, dan kenyataannya Omicron mungkin ada di sebagian besar negara, meskipun belum terdeteksi,” kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, Selasa (14/12), seperti dikutip Al Jazeera.

"Berdasarkan bukti terbatas saat ini, Omicron tampaknya memiliki keunggulan pertumbuhan dibanding Delta," ungkap Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam Pembaruan Epidemiologis Mingguan tentang COVID-19 yang terbit Selasa (14/12). 

"Ini menyebar lebih cepat dari varian Delta di Afrika Selatan, di mana sirkulasi Delta rendah. Tapi, tampaknya menyebar lebih cepat
dari varian Delta di negara-negara di mana insiden Delta tinggi, seperti di Inggris," sebut WHO.

Baca Juga: WHO: Varian Omicron menyebar dengan kecepatan yang belum pernah terlihat sebelumnya

Hanya, WHO menyatakan, data tentang keparahan klinis akibat Omicron masih terbatas. Informasi lebih lanjut tentang tingkat keparahan kasus yang terkait varian itu keluar dalam beberapa minggu mendatang.

"Sebab, ada jeda waktu antara peningkatan kasus dan kasus yang parah serta kematian," kata WHO.

Tetapi, WHO mengungkapkan, bukti awal menunjukkan, mungkin ada pengurangan kemanjuran dan efektivitas vaksin terhadap infeksi
dan transmisi terkait varian Omicron, serta peningkatan risiko infeksi ulang. 

Menurut WHO, lebih banyak data diperlukan untuk mengetahui sejauh mana Omicron bisa menghindari vaksin dan penurunan kekebalan  dari infeksi. Dan, sejauh mana vaksin saat ini terus melindungi terhadap penyakit parah dan kematian terkait varian itu.

"Risiko keseluruhan yang terkait dengan varian baru yang menjadi perhatian, Omicron tetap sangat tinggi," imbuh WHO.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

×