kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,34   -28,38   -2.95%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Penjelasan Dukcapil terkait dugaan bocornya data 279 juta penduduk Indonesia


Jumat, 21 Mei 2021 / 06:15 WIB
Penjelasan Dukcapil terkait dugaan bocornya data 279 juta penduduk Indonesia

Reporter: Abdul Basith Bardan | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -   JAKARTA. Direktorat Jenderal Kependudukan dan Catatan Sipil telah menulusuri data yang diduga bocor dan dijual.

Tim Ditjen Dukcapil melakukan penelusuran terhadap penjualan data tersebut. Pada iklan yang menjual data tersebut diberikan contoh data yang akan didapat oleh pembeli.

"Pada iklan di website tersebut yang bersangkutan memberikan link sample data individu yang bisa di-download sebagai sampel data, data yg sudah di download berbentuk file CSV (comma separated value) dan setelah diimport berjumlah 1.000.000 rows," ujar Dirjen Dukcapil Zudan Arif Fakrulloh saat dihubungi Kontan.co.id, Kamis (20/5).

Baca Juga: 279 juta data penduduk Indonesia dari NIK sampai gaji dijual murah di Raid Forum

Pada data tersebut terdapat berbagai jenis kolom data. Berdasarkan data yang terdapat dalam tabel contoh tersebut, Zudan mengonfirmasi data tersebut bukan data Dukcapil. "Dari struktur dan pola datanya, saya memastikan itu bukan data yang bersumber dari Dukcapil," terangnya.

Zudan bilang bahwa struktur data di Dukcapil tidak seperti itu. Struktur data di Dukcapil tidak terdapat data tanggungan, email, NPWP, nomor handphone, tmt, tat.

Sebelumnya  Media sosial tengah riuh. Pasalnya, ratusan juta data  penduduk Indonesia dijual murah lewat Raid Forums.

Pemilik akun bernama kotz menjual data penduduk Indonesia sebanyak 279 juta, mulai data gaji, NID, KTP, Mail, Nama, alamat, bahkan sebagian dilengkapi gambar diri alias foto. 

Selanjutnya: Tambahan frekuensi jadi modal Telkomsel untuk kembangkan ekosistem digital

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×