Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, impor pada bulan Mei 2021 sebesar US$ 14,23 miliar. Nilai impor tersebut melonjak 68,68% dibandingkan periode sama 2020.
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, namun nilai ini turun 12,16% bila dibandingkan bulan sebelumnya yakni April 2021. Akan tetapi, ini bukanlah hal yang perlu dikhawatirkan karena sesuai pola musiman, kinerja ekspor dan impor akan turun setelah momen Ramadan dan Idul Fitri.
“Peningkatan impor yang sangat impresif ini disebabkan oleh dua hal, karena ada faktor low base effect di tahun lalu, juga permintaan dari berbagai negara seiring pemulihan yang kemudian meningkatkan harga komoditas,” ujar Selasa (15/6).
Baca Juga: Kinerja ekspor Mei 2021 membaik jadi sinyal positif bagi pertumbuhan ekonomi
Suhariyanto kemudian memerinci. Berdasarkan impor penggunaan barang, impor barang konsumsi tercatat US$ 1,40 miliar. Nilai ini turun 13,77% mom, tetapi meroket 50,34% yoy.
Barang konsumsi yang mengalami penurunan secara bulanan adalah raw sugar dari India, obat-obatan dari Jerman, mesin AC dari China, kurma dari Arab Saudi, serta mainan dari China.
Kemudian, impor bahan baku/penolong tercatat US$ 10,94 miliar. Nilai ini turun 11,6% mom, tetapi naik 79,11% yoy. Sedangkan impor barang modal tercatat US$ 1,89 miliar atau naik 35,28% yoy.
Suhariyanto berharap, peningkatan impor bahan baku ini akan berpengaruh besar pada pergerakan manufaktur Indonesia di keseluruhan tahun 2021.
Selanjutnya: Neraca perdagangan Mei 2021 surplus US$ 2,36 miliar
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News