kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Peningkatan Covid-19 pasca libur Lebaran perlu diwaspadai terhadap ekonomi


Selasa, 01 Juni 2021 / 06:10 WIB
Peningkatan Covid-19 pasca libur Lebaran perlu diwaspadai terhadap ekonomi

Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan adanya ancaman peningkatan kasus Covid-19 usai masa libur Lebaran perlu diwaspadai. Sebab, tidak hanya berdampak terhadap kesehatan, peningkatan kasus virus corona pun  bisa ikut mengancam pemulihan ekonomi.

Setidaknya Sri Mulyani bilang peningkatan kasus virus corona sudah tercermin dari tingkat keterisian tempat tidur di Wisma Atlet melonjak dua kali lipat.

“Keterisian tempat tidur di Wisma Atlet sudah melonjak dari 15% sekarang mendekati 30% melonjak 2 kali lipat dalam 4 hari terakhir,” Kata Menkeu saat Rapat Kerja bersama Badan Anggaran (Banggar) DPR RI, Senin (31/5).

Sri Mulyani menyampaikan apabila peningkatan kasus Covid-19 terus terjadi, maka berimplikasi negatif terharap mobilitas masyarakat. Dus, elemen pertumbuhan ekonomi terbesar yakni konsumsi masyarakat bisa loyo.

Baca Juga: UPDATE Corona Indonesia, Senin (31/5): Tambah 5.662 kasus, jaga protokol kesehatan

“Untuk bisa mendorong konsumsi tumbuh di atas 5% tantangan yang harus kita hadapi dan konsumsi memberikan kontribusi mayoritas di atas 57% dari GDP kita, inilah dinamika yang harus kita terus lihat waspadai dan tentu dari sisi pemerintah dilakukan upaya-upaya untuk terus mengendalikan Covid ini,” ucap Menkeu.

Adapun Sri Mulyani memaparkan data kenaikan kasus Covid-19 dalam kurun waktu empat hari terakhir yakni 25 hingga 28 Mei 2021, total kasus Covid-19 di RI mencapai 1,8 juta. Tingkat kesembuhan mencapai 94%, tingkat meninggal 2,8%, dan kasus aktif saat ini 98.704 kasus. 

Sri Mulyani mengatakan ancaman makin diperparah apabila masyarakat longgar dalam menerapkan protokol kesehatan, seperti memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan. Hal ini juga ditambah oleh kecepatan vaksinasi yang ditargetkan pemerintah belum mencapai titik yang diinginkan. 

"Kecepatan dari vaksinasi kita belum secepat yang kita bayangkan, yaitu target 1 juta (dosis) per hari, saat ini masih di bawah tingkat tersebut,” ucap Sri Mulyani.

Selanjutnya: Fadli Zon Covid-19 dengan gejala batuk, ini perbedaan dibanding batuk biasa

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×