Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - SHANGHAI. Shanghai yang dilanda COVID-19 akan segera mengakhiri penguncian ketat yang sudah berlangsung selama dua bulan pada 1 Juni 2022.
"Saya sangat emosional sehingga saya akan menangis," kata seorang pengguna Weibo seperti yang dilansir Reuters.
Sebagian besar dari 25 juta penduduk kota telah dikurung di rumah mereka sejak 1 April lalu. Pembatasan hanya sedikit dilonggarkan dalam beberapa minggu terakhir yang memungkinkan beberapa orang keluar untuk waktu yang singkat.
Pemerintah setempat awal bulan ini mengatakan, mereka berencana untuk sepenuhnya memulihkan kehidupan normal pada bulan depan. Akan tetapi belum jelas bagaimana mereka akan melakukannya di tengah desakan untuk tetap berpegang pada kebijakan nol-COVID China.
Beberapa warga menyambut berita itu dengan rasa tidak percaya.
"Please, jangan berbohong pada saya," kata seorang warga Shanghai di media sosial.
"Saya mati rasa," kata warga yang lainnya.
Baca Juga: Sebagian Beijing Masuk Kantor Lagi, Akhir Lockdown di Shanghai Kian Dekat
Melansir Reuters, pelonggaran pembatasan hanya berlaku untuk mereka yang berada di daerah berisiko rendah, yang merupakan rumah bagi sekitar 22,3 juta orang, menurut data pemerintah. Warga Shanghai masih akan diminta untuk memakai masker dan tidak disarankan untuk berkumpul. Mereka juga didorong untuk divaksinasi.
Pihak berwenang tidak mengatakan apakah kegiatan seperti makan di restoran akan diizinkan.
Menyusul pengumuman itu, Li Qiang, ketua Partai Komunis Shanghai dan orang dekat Presiden Xi Jinping, mengatakan otoritas kota dan penduduk telah "lulus ujian dalam kondisi ekstrem dan menyelesaikan tugas berat".
Penguncian di seluruh kota telah memicu kemarahan publik dan aksi protes yang jarang terjadi, serta memukul rantai pasokan dan ekonomi China.
Baca Juga: Pejabat Shanghai Akan Membatalkan Banyak Pembatasan Untuk Bisnis Mulai Pekan Besok
Warga telah banyak mengkritik pemerintah kota atas komunikasinya selama sebagian besar periode tersebut. Pada hari Minggu, Shanghai mengumumkan akan menghapus pembatasan dan membuka kembali bisnis. Akan tetapi, mereka tidak memberikan indikasi pada saat itu tentang bagaimana hal itu akan mencabut tindakan penguncian lainnya.
Juga tidak jelas apakah perusahaan, toko, dan supermarket harus terus mematuhi sistem manajemen "loop tertutup" untuk membuka kembali. Perusahaan menyebut persyaratan seperti itu bermasalah karena mereka harus menemukan cara bagi pekerja untuk tidur di lokasi dan melakukan disinfeksi secara teratur.
"Shanghai mengalami kemunduran besar dan kehilangan kilaunya selama dua bulan akibat tindakan penguncian yang ketat. Meskipun jalan menuju normalitas masih panjang, langkah-langkah baru ini menunjukkan prioritas pemulihan ekonomi Shanghai," kata Bettina Schoen-Behanzin, Wakil Presiden Uni Eropa Kamar Dagang di China.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News