kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.326.000 1,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pengguna PeduliLindungi kerap gagal akses sertifikat vaksinasi Covid-19, ini sebabnya


Kamis, 30 September 2021 / 04:58 WIB
Pengguna PeduliLindungi kerap gagal akses sertifikat vaksinasi Covid-19, ini sebabnya
ILUSTRASI. Sejumlah pengguna aplikasi PeduliLindungi ada yang tidak bisa mengakses sertifikat tersebut. Apa masalahnya? ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo

Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sertifikat vaksinasi Covid-19 menjadi hal yang wajib dimiliki masyarakat saat ini. Pasalnya, beberapa aktivitas masyarakat di ruang publik mensyaratkan sertifikat vaksinasi Covid-19. 

Sertifikat vaksinasi Covid-19 bisa didapat dari aplikasi PeduliLindungi. Hanya saja, sejumlah pengguna aplikasi PeduliLindungi ada yang tidak bisa mengakses sertifikat tersebut. Apa masalahnya?

Menurut Head of Task Foce One Data Information System for Covid-19 PT Telekomunikasi Tbk Indonesia Joddy Hernady, ada alasan mengapa pengguna aplikasi PeduliLindungi yang sudah meregistrasi namun tidak bisa mengakses sertifikat vaksin Covid-19. 

Salah satunya, bisa jadi petugas yang menginput data hasil vaksinasi tersebut salah menuliskan Nomor Induk Kependudukan (NIK). 

"Ini memang banyak sekali orang yang komplain sudah divaksin kemudian sertifikat tidak ada itu, karena memang petugas pada saat hasil vaksinasi itu NIK-nya salah," ujarnya. 

Baca Juga: Fitur PeduliLindungi bisa aplikasi ini akses mulai Oktober, ada Gojek hingga Dana

"Karena 16 digit bisa saja satu digit terakhir saja salah itu jadi salah," lanjut dia. 

Dia melanjutkan, akibat kesalahan tersebut, NIK warga lain berpotensi menjadi terpakai. Sebagai contoh, pemilik NIK-nya akan tercatat sudah divaksinasi meski pada kenyataannya belum. 

Oleh karenanya, ia menyarankan jika mengalami kejadian tersebut baiknya segera melaporkannya ke PT Telkom Indonesia Tbk. 

"Disampaikan kenapa minta swafoto sama KTP, karena kita ingin yakin bahwa yang meminta NIK ini adalah orang tersebut," ujarnya. 

Baca Juga: Vaksinasi Covid-19 di luar negeri? Ini cara dapat kartu verifikasi non-Indonesia

Joddy melanjutkan, setelah proses ini secara berkala pihaknya akan menghapus data-data yang tidak diperlukan lagi. 

Mengingat data yang bisa dicocokan dan mintakan pada saat registrasi vaksin ini sangat terbatas. 

"Hanya nama dan NIK yang mandatory. Ini tidak lepas agar mempercepat proses vaksinasinya itu sendiri. Karena kalau datanya diminta lengkap, banyak yang tidak lengkap datanya," ucap dia.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ini Sebab Pengguna PeduliLindungi Gagal Akses Sertifikat Vaksinasi Covid-19"
Penulis : Sania Mashabi
Editor : Krisiandi

Selanjutnya: Aplikasi PeduliLindungi akan dilaksanakan di 6 pasar rakyat, catat lokasinya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Practical Business Acumen Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

×