Reporter: Filemon Agung | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina memastikan penyaluran LPG subsidi 3 kg terus mengalami peningkatan volume dalam lima tahun terakhir.
Direktur Eksekutif ReforMiner Institute Komaidi Notonegoro mengungkapkan peningkatan volume merupakan hal yang wajar. Pasalnya, terjadi penambahan wilayah konversi khususnya terkait program converter kit untuk nelayan dan petani.
Kendati demikian, skema distribusi dinilai masih jadi persoalan utama dalam memastikan penyaluran LPG 3kg tepat sasaran. "Selama masih dengan skema terbuka maka masih akan ada potensi deviasi,"jelas Komaidi kepada Kontan.co.id, Selasa (9/2).
Komaidi menambahkan, sebagai langkah antisipasi skema distribusi Pertamina dapat ditingkatkan. Beberapa waktu lalu Pertamina menggandeng Pemerintah Daerah Bangka Belitung dan perbankan guna menguatkan rantai distribusi LPG 3kg.
Baca Juga: Kriteria penerima tak jelas, penyaluran LPG 3 kg terus meningkat
Upaya kali ini melalui kerjasama dengan Pemerintah Provinsi Bangka Belitung dan Bank Rakyat Indonesia (BRI) dengan menerapkan Kartu Kendali melalui aplikasi Cashless Payment dalam pengaturan distribusi LPG 3 Kg. Melalui transaksi ini distribusi LPG 3 Kg diharapkan bisa termonitor dengan baik sehingga konsumen tidak mengalami kesulitan untuk mencarinya.
Aplikasi Cashless Payment tersebut bernama BRI Monitoring Online LPG atau BRIMOLA yang bertujuan untuk memberikan kemudahan dalam kegiatan jual beli LPG yang dilakukan oleh Pangkalan dan Agen LPG, terutama dengan diaplikasikannya transaksi Non-Tunai atau Cashless. Nantinya semua warga yg akan melakukan transaksi pembelian LPG 3 Kg wajib menggunakan Kartu Kendali LPG.
"Saya kira ini contoh yang bagus, perlu diaplikasikan ke tempat lain," pungkas Komaidi.
Selanjutnya: Terus naik, Pertamina proyeksikan impor LPG capai 7,2 juta metrik ton tahun ini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News