kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Penetrasi asuransi di Indonesia rendah, induk usaha OVO bersiap bikin insurtech


Rabu, 23 Desember 2020 / 06:15 WIB
Penetrasi asuransi di Indonesia rendah, induk usaha OVO bersiap bikin insurtech

Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bumi Cakrawala Perkasa (BCP) sebagai induk perusahaan OVO (PT Visionet Internasional) jalin kerja sama dengan ZA Tech mengumumkan pembentukan perusahaan patungan (joint venture) insurtech di Indonesia.

Kemitraan ini dilakukan untuk mempercepat digitalisasi industri asuransi serta meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia.

Pendirian usaha baru ini lantaran penetrasi asuransi di Indonesia tergolong masih sangat rendah sebesar 1,7% dari lebih dari 265 juta orang Indonesia yang saat ini dilindungi oleh asuransi swasta. 

Padahal Indonesia juga merupakan pasar dengan pertumbuhan tercepat di ASEAN, dengan pertumbuhan ekonomi yang kuat rata-rata di atas 5% dalam tiga tahun terakhir.

Melihat potensi tersebut, kemitraan antara BCP dan ZA Tech diharapkan menjadi katalis bagi pasar asuransi Indonesia dalam mendorong adopsi teknologi asuransi atau yang lebih dikenal sebagai insurtech.

Dengan memanfaatkan insurtech, perusahaan asuransi akan lebih mudah untuk mendigitalisasi produk mereka, di mana proses back-end yang manual dapat diotomatisasi dan hitungan premi yang rumit menjadi jauh lebih sederhana.

Baca Juga: Kompetisi Antara ShopeePay, Ovo, GoPay, Dana dan LinkAja Kian Sengit

Hal ini memungkinkan perusahaan asuransi untuk dapat menawarkan produk asuransi digital dengan lebih cepat dan lebih terjangkau, sehingga pada akhirnya dapat mengakselerasi transformasi digital industri asuransi di Indonesia.

Sehingga dengan hadirnya insurtech, konsumen akan mendapatkan keuntungan dengan dapat mengakses berbagai produk asuransi inovatif dalam berbagai kategori dengan premi yang beragam.

Teknologi asuransi digital akan mendorong peningkatan adopsi asuransi yang lebih besar, sejalan dengan visi BCP dan ZA Tech dalam mendorong dan meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia.

“Melalui kemitraan ini, kami percaya bahwa kita dapat bersama-sama mendorong transformasi digital di Indonesia untuk perusahaan asuransi, sehingga mempercepat adopsi asuransi di Indonesia. Kami berharap dapat berkolaborasi dengan Bill Song dan belajar bersama dengan ZA Tech, untuk mencapai visi kami bersama dalam memajukan inklusi keuangan,” ujar Jason Thompson, Presiden Direktur BCP dalam keterangan tertulis pada Selasa (22/12).

Lanjutnya dengan menggunakan platform insurtech yang dibangun oleh BCP dan ZA Tech, perusahaan asuransi akan dapat mendigitalisasi penawaran konvensional mereka.

Sehingga dapat memberikan produk dan layanan secara lebih efektif kepada masyarakat dalam rangka mempercepat transformasi digital di pasar asuransi Indonesia yang sangat besar.

“Di ZhongAn, tujuan kami adalah untuk mendefinisikan kembali rantai nilai asuransi dan ekosistem internet melalui teknologi eksklusif, sehingga dapat memenuhi beragam kebutuhan konsumen dengan solusi digital kami yang komprehensif dan inovatif. Kami percaya bahwa sinergi dengan BCP akan memungkinkan kami untuk tumbuh bersama dengan perusahaan asuransi lokal dan mendukung percepatan transformasi digital untuk industri asuransi di Indonesia,” tambah Bill Song, CEO ZA Tech.

Song melanjutkan, rendahnya kesadaran akan manfaat dan peran asuransi sebagai alat perlindungan, tabungan dan manajemen aset di Indonesia adalah suatu tantangan yang ingin kami tangani. Pandemi saat ini semakin menyoroti pentingnya asuransi untuk menjaga kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.

“Kami yakin bahwa kerja sama dengan BCP ini akan mempercepat adopsi asuransi digital dan memungkinkan akses yang mudah serta aman ke layanan asuransi digital bagi masyarakat Indonesia,” paparnya.

Baca Juga: OVO mulai layani transaksi pembayaran digital di e-commerce Lazada

ZA Tech sebagai perusahaan patungan antara SoftBank Vision Fund 1 dan ZA International yang dijadikan sebagai platform ZhongAn Online untuk merambah pengembangan bisnis internasional.

Platform ini juga menyediakan sistem infrastruktur digital utama bagi perusahaan asuransi dalam mendistribusikan produk asuransi digital mereka.

Sementara BCP adalah perusahaan induk OVO (PT Visionet Internasional), yang telah hadir di 115 juta perangkat, serta penyedia pinjaman P2P Taralite (PT Indonusa Bara Sejahtera), yang secara kolektif dikenal sebagai “OVO Group”.

Kerja sama strategis yang terjalin antara BCP dan ZA Tech semakin menegaskan posisi OVO Group sebagai technology enabler untuk pasar jasa keuangan Indonesia yang sedang berkembang pesat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×