Reporter: Filemon Agung | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Mitra Investindo membukukan pendapatan Rp 84,24 miliar pada kuartal I 2023 atau meningkat signifikan hingga 296% year on year (YoY). Pada kuartal I 2022 lalu pendapatan MITI sebesar Rp 21,27 miliar.
Direktur Keuangan Ignatius Edy Suhardaya mengungkapkan, segmen jasa bongkar muat menjadi kontributor terbesar atas kenaikan tajam pendapatan dengan kontribusi sebesar 64% atau senilai Rp 54, 42 miliar dari total pendapatan pada Kuartal I 2023.
Adapun, MITI membukukan laba bersih sebesar Rp 11,15 miliar pada kuartal I 2023 atau meningkat 176,82% YoY dibandingkan periode sama di tahun sebelumnya yang sebesar Rp 4,03 miliar. Porsi terbesar perolehan laba sebesar 64,51% atau senilai Rp 9,23 miliar kembali didominasi oleh segmen jasa bongkar muat.
Margin EBITDA pun mengalami kenaikan menjadi sebesar 23,69%, dibandingkan tahun buku 2022 sebesar 18%.
Baca Juga: Steel Pipe Industry (ISSP) Kantongi Pendapatan Rp 1,7 Triliun Selama Kuartal I
Ignatius mengungkapkan, capaian kinerja kuartal I tahun 2023 merupakan babak baru MITI yang mencerminkan integrasi bisnis pelayaran dan total logistik paska rampungnya akuisisi PT Pelayaran Karana Line dan PT Karya Abdi Luhur pada Desember 2022, sehingga kegiatan usaha MITI ditopang oleh tiga segmen usaha yakni pengangkutan laut (pelayaran), keagenan kapal dan manajemen kapal, serta jasa penanganan kargo bongkar muat (stevedoring) yang seluruhnya dijalankan melalui entitas anak.
“Kami akan terus meningkatkan kualitas layanan, memperkuat infrastruktur jasa bongkar muat, serta memperkuat kolaborasi dan sinergitas antar perusahaan dalam kelompok usaha MITI dengan dukungan aset, jaringan bisnis yang dimiliki untuk mengoptimalkan peluang dan prospek usaha pada 2023 dan tahun -tahun mendatang,” kata Ignatius dalam siaran pers, Rabu (3/4).
Ignatius melanjutkan, dengan pertumbuhan kinerja Kuartal I 2023 tersebut, manajemen optimis dapat membukukan lonjakan pendapatan dan perolehan laba pada tahun berjalan 2023.
Faktor pendorong kinerja antara lain tren pertumbuhan kinerja perdagangan ekspor dan impor Indonesia pada tahun 2023 yang tetap tumbuh positif, kendati di tengah ketidakpastian geopolitik global yang berdampak terhadap disrupsi rantai pasok hingga kekhawatiran atas ancaman resesi global.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News