kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pendapatan Anteraja sentuh Rp 982,3 miliar pada Semester I-2021


Senin, 16 Agustus 2021 / 09:40 WIB
Pendapatan Anteraja sentuh Rp 982,3 miliar pada Semester I-2021

Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pendapatan PT Tri Adi Bersama alias Anteraja meningkat signifikan seiring dengan pesatnya pertumbuhan sektor jasa pengiriman cepat (delivery express). Pandemi covid-19 dan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) membuat pengguna jasa pengiriman cepat menjadi meningkat.

CEO Anteraja Suyanto Tjoeng menyampaikan, hingga semester pertama 2021, rata-rata pengiriman Anteraja mencapai lebih dari 500.000 paket per hari, atau naik lebih dari 100% dibandingkan periode yang sama di tahun lalu. Dengan capaian tersebut, anak usaha dari PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) ini mampu meraih pendapatan sebesar Rp 982,3 miliar, tumbuh hingga 269,9% secara Year on Year (YoY).

Tak berhenti sampai di situ, Suyanto bilang bahwa Anteraja akan melanjutkan pengembangan bisnis pada tahun ini dengan menambah jumlah kurir dan ekspansi lokasi operasional. "Hingga saat ini Anteraja sudah memiliki lebih dari 600 titik layanan yang tersebar di 34 provinsi di Indonesia dengan lebih dari 15.000 kurir," katanya kepada Kontan.co.id, Sabtu (14/8).

Baca Juga: Kinerja terdorong Anteraja, analis kompak rekomendasikan beli saham ASSA

Dia melanjutkan, kinerja jasa angkutan cepat tumbuh pesat beriringan dengan kenaikan transaksi melalui e-commerce dan marketplace. Apalagi, selama masa PPKM Darurat juga terjadi peningkatan pengiriman untuk alat medis, seperti alat-alat kesehatan dan juga obat-obatan, produk-produk dari fast-moving consumer goods (FMCG) serta barang-barang kebutuhan pokok lainnya.

"Adanya pandemi dan PPKM membuat banyak masyarakat lebih banyak menghabiskan waktu mereka di rumah, sehingga transaksi melalui e-commerce dan marketplace mengalami peningkatan yang sangat tinggi," ungkap Suyanto.

Anteraja juga melihat prospek industri logistik ke depan akan terus berkembang. Suyanto menyampaikan, Anteraja memanfaatkan peluang tersebut dengan kolaborasi ekosistem logistik, terutama dengan pemain e-commerce platform.

"Kemudian kami juga memanfaatkan teknologi untuk melakukan inovasi layanan logistik serta membangun kompetensi orang-orang yang kita punya sehingga mereka juga bisa membangun kompetensi logistik berbasis teknologi," pungkasnya.

Selanjutnya: Anteraja resmi gandeng Grab untuk perluas layanan pengiriman

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

×