kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45917,00   -18,51   -1.98%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pendanaan dari Perbankan Masih Jadi Andalan Multifinance


Sabtu, 04 Februari 2023 / 10:45 WIB
Pendanaan dari Perbankan Masih Jadi Andalan Multifinance

Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pendanaan multifinance yang bersumber dari bank menguncur deras sepanjang tahun 2022. Hal ini tercermin dari data Otoritas Jasa Keuangan pada statistik lembaga pembiayaan bahwa pendanaan dari bank ke multifinance pada tahun 2022 meningkat sebesar 21% dari tahun 2021.

Dari sisi pelaku industri, sejumlah pelaku multifinance juga mencatatkan kenaikan. WOM Finance misalnya, berhasil mendapatkan pendanaan baru dari pihak perbankan sebesar Rp 2,24 triliun sepanjang tahun 2022.

Direktur WOM Finance Cincin Lisa Hadi mengatakan, dukungan pendanaan dari perbankan terhadap perusahaan tersebut menunjukkan tingginya kepercayaan terhadap Perusahaan.

"Saldo pendanaan dari perbankan per Desember 2022 tercatat sebesar Rp 2,35 triliun atau meningkat 19% apabila dibandingkan posisi yang sama tahun 2021," kata Cincin saat dihubungi Kontan.co.id, Jumat (3/2).

Baca Juga: Dukung Kegiatan IIMS 2023, Adira Finance Menebar Promo Pembiayaan

Cincin menuturkan, kontribusi pendanaan dari perbankan sebesar 47% terhadap total aset kelolaan perusahaan. Adapun, pendanaan yang diperoleh perusahaan digunakan untuk mendukung kegiatan bisnis perusahaan.

Sepanjang tahun 2023 ini, kata Cincin, WOM Finance menargetkan mendapatkan pinjaman dari perbankan dan penerbitan obligasi sebesar Rp 3 triliun yang akan digunakan untuk mendukung pertumbuhan bisnis Perusahaan.

Ada juga Mandiri Utama Finance (MUF) yang mengalami kenaikan pendanaan yang bersumber dari bank. Direktur Utama MUF Stanley Atmaja mengatakan, pendanaan dari bank MUF tumbuh 19,5% menjadi Rp 5,8 triliun pada tahun 2022 dari tahun sebelumnya sebesar Rp 4,6 triliun.

Adapun, pendanaan itu digunakan untuk penyaluran pembiayaan dan operasional MUF.

Stanley menerangkan, kontribusi pendanaan eksekuting terhadap aset kelolaan MUF tahun 2022 sebesar 24%. Pada tahun 2023 ini, pendanaan eksekuting dari bank ditargetkan sebesar Rp 6,6 Triliun atau tumbuh 13% dari tahun 2022.

Baca Juga: Minat Investor Tinggi, Sukuk CIMB Niaga Finance Oversubscribed hingga 4,6 Kali

Sementara itu, Direktur Utama Clipan Finance Harjanto Tjitohardjo mengungkapkan, perkembangan pendanaan dari bank cukup baik di tahun 2022. Selain dari Bank Panin sebagai induk perusahaan, Clipan Finance juga mendapatkan pinjaman dari bank-bank lainnya.

Harjanto menambahkan, pendanaan itu untuk pembiayaan baru maupun melunasi pinjaman yang bunganya masih tinggi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×