Reporter: Ratih Waseso | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah memulai vaksinasi tahap pertama dengan sasaran petugas kesehatan, kini pemerintah menargetkan lansia dan petugas pelayanan publik dalam sasaran penerima vaksinasi tahap kedua.
Plt Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan, Maxi Rein Rondonuwu menuturkan, sebelumnya vaksinasi tahap kedua ditargetkan kepada petugas pelayanan publik. Namun melihat kelompok masyarakat di atas 60 tahun atau lanjut usia (lansia) rentan terpapar Covid-19 dan angka kematian lansia karena terpapar tinggi, maka pemerintah memutuskan lansia masuk dalam prioritas vaksinasi tahap kedua.
"Ini menjadi strategi bagaimana kita menurunkan laju penyebaran virus, mengurangi beban rumah sakit serta membantu tenaga kesehatan. Untuk itu pemerintah mempercepat vaksinasi bagi lansia," jelas Maxi saat Konferensi Pers Daring Kementerian Kesehatan pada Senin (15/2).
Vaksinasi tahap kedua akan berlangsung mulai Februari 2021 dan diharapkan dapat selesai pada Mei 2021. Hingga nantinya vaksinasi akan dilanjutkan bagi kelompok masyarakat dengan rentang usia 18 tahun-59 tahun.
Adapun total sasaran untuk penerima vaksin tahap dua ialah 38.513.446, dimana kelompok petugas pelayanan publik sebanyak 17 juta dan lansia 21,5 juta.
Baca Juga: Sanksi tolak vaksin virus corona semakin berat dan tegas
Tahapan dan penetapan kelompok prioritas penerima vaksin, dilakukan dengan memperhatikan roadmap dari organisasi kesehatan dunia WHO, Strategic Advisory Group of Experts on Immunization(SAGE) dan juga kajian ITAGI.
"Jadi pemerintah tidak asal memilih. Kenapa para ahli prioritaskan kelompok tersebut karena kelompok masyarakat yang masuk tahap dua ini memiliki interaksi dan mobilitas tinggi jadi sangat rentan terhadap Covid-19. Ketika mereka terlindungi maka kita bisa turunkan laju penyebaran virus, mengurangi beban RS dan membantu nakes," jelas Maxi.
Adapun petugas pelayanan publik yang dimaksud ialah damkar, BPBD, BUMN, BUMD, BPJS, kepala atau perangkat desa. Selain prioritas sasaran berdasarkan rekomendasi SAGE dan ITAGI, pemerintah juga memasukkan guru dalam prioritas vaksinasi kali ini. Hal tersebut sebagai upaya membantu para siswa yang kesulitan atau bahkan tidak dapat mengikuti pembelajaran secara daring.
"Kami ingin membantu murid yang tidak bisa belajar online karena sejumlah keterbatasan sehingga dapat segera melakukan proses belajar mengajar secara tatap muka," imbuhnya.
TNI, Polri dan kelompok petugas keamanan lain juga masuk dalam prioritas vaksinasi tahap kedua kali ini. Selain itu prioritas vaksinasi juga ditujukan kepada pedagang pasar, pendidik yang terdiri dari guru, dosen, tenaga pendidik.
Kemudian tokoh agama dan penyuluh agama, wakil rakyat, pejabat pemerintah dan ASN, petugas keamanan, petugas pariwisata, hotel, restoran, atlet dan pekerja transportasi publik, atlet dan wartawan serta pekerja media.
Baca Juga: Mulai pekan ini, vaksinasi pedagang pasar di Jakarta dijalankan
"Pemerintah juga memprioritaskan petugas transportasi publik yang terdiri dari petugas-petugas tiket, masinis kereta, petugas bandara, pramugari, pilot, petugas pelabuhan, petugas transjakarta dan MRT, supir bus, kernet, kondektur, supir taksi dan juga ojek online," ungkapnya.
Vaksinasi tahap dua akan dimulai kepada pedagang pasar yang akan menjadi pilot project di DKI Jakarta. Pilot project akan dilakukan di pasar Tanah Abang pada hari Rabu(17/2).
Dalam tahap vaksinasi bagi pedagang pasar akan berlangsung selama enam hari dengan menargetkan sekitar 55.000 orang pedagang pasar di Tanah Abang.
"Kami harapkan ini akan bergulir untuk seluruh pedagang pasar yang ada di DKI dan di seluruh Indonesia," kata Maxi.
Selanjutnya: INSA harap pelaut dan pekerja pelabuhan masuk daftar prioritas vaksin Covid-19
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News