kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pemerintah Berupaya Jadikan Indonesia Sentra Produksi dan Distribusi Vaksin Global


Sabtu, 29 Januari 2022 / 06:40 WIB
Pemerintah Berupaya Jadikan Indonesia Sentra Produksi dan Distribusi Vaksin Global

Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah tengah berjuang untuk menjadikan Indonesia sebagai manufacturing hub atau sentra produksi dan distribusi vaksin secara global. 

Staf Ahli Kementerian Keuangan Bidang Ekonomi Makro dan Keuangan Internasional Wempi Saputra mengatakan, vaksin yang dimaksud adalah untuk pandemi, bukan hanya untuk Covid-19. 

“Jadi prinsipnya vaksinasi untuk atasi pandemi. Jadi polio, flu kuning, dan lain-lain. Cuma kalau dalam konteks sekarang kan pandeminya Covid-19,” kata Wempi saat ditemui awak media, Jumat (28/1) di Jakarta Pusat. 

Wempi mengatakan, menjadi produsen vaksin akan menjadi sebuah keuntungan bagi setiap negara. Bila Indonesia menjadi produsen vaksin, kekayaan negara bisa naik hampir Rp 1.000 triliun. 

Baca Juga: Finalisasi pembelian vaksin corona, Menko Luhut temui 3 bos produsen vaksin China

Ia memberikan gambaran, saat ini harga vaksin dipatok sekitar US$ 5 per dosis. Untuk menciptakan kekebalan masyarakat (herd immunity) global, setidaknya 80% penduduk dunia harus divaksin alias sekitar 5,6 miliar penduduk. 

Bila merujuk pada aturan Badan Kesehatan Dunia (WHO), setiap orang harus mendapatkan setidaknya dua dosis vaksin. Dengan kata lain, dosis yang dibutuhkan minimal 11,2 miliar. 

Bukan hanya vaksinasi, bila Indonesia berhasil menghasilkan terapeutik dalam bentuk obat-obatan dan diagnostik seperti alat tes Swab Antigen dan PCR, tentu pundi-pundi kekayaan akan makin terisi. 

Baca Juga: Djokovic Dideportasi Karena Tidak Divaksin Covid, Bos Hublot Dukung Pilihan Pribadi

Wempi melanjutkan, rencana ini merupakan ide yang diusulkan dan tengah diperjuangkan oleh Kementerian Kesehatan. Isu ini juga nantinya akan dibawa pemerintah dalam pertemuan Presidensi G20 Indonesia. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×