kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pemeriksaan Tes Covid-19 DGNS Mengalami Lonjakan Seiring Merebaknya Varian Omicron


Kamis, 10 Februari 2022 / 06:45 WIB
Pemeriksaan Tes Covid-19 DGNS Mengalami Lonjakan Seiring Merebaknya Varian Omicron

Reporter: Dimas Andi | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten laboratorium kesehatan, PT Diagnos Laboratorium Utama Tbk (DGNS) mengaku mendapati lonjakan permintaan layanan tes Covid-19 yang signifikan akhir-akhir ini. Maklum, kasus Covid-19 varian Omicron terus bertambah di Indonesia dalam beberapa pekan terakhir.

Corporate Secretary DGNS Fanfan Riksani mengatakan, saat ini rata-rata pemeriksaan tes Covid-19 yang difasilitasi DGNS telah mencapai kisaran 1.700—2.000 tes per hari. Angka tersebut sudah mencakup layanan tes PCR maupun Antigen. “Permintaannya cukup signifikan, sudah hampir 3—4 kali lipat dari bulan lalu akibat varian Omicron,” ujar dia, Rabu (9/2).

Ia menyebut, sejauh ini DGNS tidak memiliki batas kuota layanan pemeriksaan tes Covid-19 di tiap hari. Artinya, permintaan dari masyarakat akan sebisa mungkin dipenuhi oleh DGNS.

Dengan kapasitas layanan pemeriksaan sebanyak 2.000 tes per hari, DGNS yakin mampu memenuhi kebutuhan tes Covid-19 dari masyarakat di tengah lonjakan varian Omicron. Di sisi lain, Manajemen DGNS juga menyadari bahwa sewaktu-waktu akan dibutuhkan tambahan sumber daya baik dari sisi peralatan maupun tenaga kesehatan untuk melayani pemeriksaan Covid-19.

“Peningkatan volume layanan ini harus diimbangi oleh ketersediaan tenaga. Makanya kami sedang melakukan rekrutmen tenaga kerja baru,” ungkap Fanfan.

Baca Juga: Diagnos Laboratorium Utama Gandeng Startup Pengetesan DNA, Kerjasamakan Hal Ini

Ia memastikan, DGNS selalu berkomitmen memberikan pelayanan terbaik dan mampu memberikan hasil tes Covid-19 sesuai prosedur yakni 1x24 jam. Memang, upaya tersebut bukannya tanpa tantangan. Akibat membludaknya jumlah tes Covid-19 di waktu bersamaan, ada kalanya sistem di aplikasi PeduliLindungi mengalami error sehingga terjadi keterlambatan data yang masuk.

“Kalau sistem sedang eror itu membuat hasil tesnya lama keluar. Tapi, kami tetap usahakan sesuai standar dalam menyampaikan hasil pemeriksaan,” tandas dia.

 

Sekadar catatan, hingga akhir Desember 2021, DGNS memiliki 5 cabang laboratorium yang berlokasi di Jakarta, Padang, Denpasar, Batam, dan Makassar. DGNS juga memiliki 30 outlet yang tersebar di berbagai kota di Indonesia.

Di tahun ini, DGNS akan memperluas jaringan dengan menambah 5 cabang laboratorium yang rencananya bertempat di Jakarta, Bandung, Pontianak, Medan, dan Surabaya. Adapun nilai investasi yang dibutuhkan untuk membuka satu cabang laboratorium adalah sekitar Rp 500 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×