Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bisnis alat berat, pertambangan, konstruksi, dan energi disebut alami peningkatan disebabkan oleh peningkatan penjualan alat berat Komatsu, serta harga emas dan batubara yang lebih tinggi, yang sebagian terpengaruh oleh volume kontrak penambangan yang lebih rendah akibat kondisi cuaca yang kurang mendukung pada kuartal pertama tahun 2021.
Seperti PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN) yang mengaku porsi pembiayaan paling besar pada kuartal I disumbang oleh alat berat dan mesin sebesar 13,9%. Alat berat juga menjadi penyumbang portofolio penyaluran kredit cukup besar.
Kendati BFI Finance sudah membuka semua lini produk pembiayaannya, multifinance ini tetap menerapkan prinsip kehati-hatian mengingat perekonomian belum sepenuhnya stabil.
“Peningkatan penyaluran pembiayaan ini menandakan ekonomi masyarakat mulai bergerak. Titik jenuh masyarakat untuk melawan dan bangkit dengan pola hidup yang baru semakin besar. Namun demikian, perhitungan terhadap semua risiko tetap kami lakukan secara cermat untuk menjaga kinerja perusahaan yang sehat,” tutur Sudjono, Direktur Keuangan BFI Finance, Jumat (23/4).
Lebih lanjut, Sudjono mengungkapkan bahwa BFI Finance menargetkan pembiayaan alat berat sebesar 20% dengan melihat bahwa sektor konstruksi, pertambangan, agrikultur, dan kehutanan mulai menunjukkan geliat positif meski konservatif.
“Di kuartal II dan seterusnya nanti, kinerja baik ini akan terus kami pertahankan dan tingkatkan, dengan tetap mengawasi kelolaan risiko manajemen yang ketat karena bisnis pasca-pandemi akan memiliki tantangan yang berbeda,” kata Sudjono.
Baca Juga: Pembiayaan baru BFI Finance mencapai Rp 2,93 triliun di kuartal I 2021
Sementara itu Indomobil Finance juga menyebut, permintaan alat berat mulai meningkat walaupun belum sampai kepada level bisnis di tahun 2019
"Kami selektif memilih debitur dan tidak agresif di pembiayaan alat berat. Kebanyakan eksisting debitur yang mengajukan kredit untuk penggantian atau penambahan unitnya," terang Vice Chairman of Executive Board Indomobil Finance Gunawan Effendi.
setali tiga uang, Mandiri Tunas Finance juga mengungkapkan, pembiayaan alat berat mulai alami peningkatan sesuai dengan kondisi market yang juga mulai meningkat.
"Kendati Q1 2020 dan 2021 tidak mengalami pertumbuhan, dan cenderung lebih kecil dibanding 2020 karena Q1 2020 belum pandemi sedangkan Q1 2021 masih kondisi pandemi," kata Albertus Hendi, Deputy Director MTF.
Tetapi pihaknya yakin pada tahun ini kinerja pada pembiayaan alat berat akan lebih baik dibandingkan dengan 2020. Albertus menyebut, pembiayaan alat berat berkontribusi 5% dari total aset MTF. Dalam menjaga pembiayaan pihaknya juga akan maksimumkan existing debitur, dan perbanyak new debitur khususnya referral dari Bank Mandiri.
PT Buana Finance Tbk juga mengatakan, tahun 2021 realisasinya untuk pembiayaan alat berat masih cukup baik dan stabil, tantangannya karena kondisi ekonomi makro yang belum stabil terkait dampak Covid 19.
"Dalam menjaga pembiayaan alat berat strategi yang dilakukan perusahaan adalah dengan peningkatan produktivitas kerja, efektif dan efisien dalam pengelolaan sumber daya manusia (SDM), dan pengelolaan resiko lebih baik," ungkap Corporate Secretary Buana Finance Ahmad Kaetami.
Selanjutnya: Multifinance berlomba memanfaatkan layanan digital untuk topang bisnis tahun ini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News