kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pemain bank BUKU IV bakal kian ramai, bagaimana persaingannya nanti?


Kamis, 03 Desember 2020 / 06:50 WIB
Pemain bank BUKU IV bakal kian ramai, bagaimana persaingannya nanti?

Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tren konsolidasi perbankan membuat jumlah kelompok bank bermodal jumbo alias Bank Umum Kelompok Usaha (BUKU) IV terus bertambah. Setidaknya, saat ini ada enam bank yang berhasil menduduki kelompok tertinggi, yaitu PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI), PT Bank Mandiri Tbk (BNI), PT Bank Central Asia Tbk (BCA), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI), PT Bank CIMB Niaga Tbk, dan PT Bank Panin Tbk. 

Meski begitu, ada dua bank lagi yang masuk ke BUKU IV di tahun 2020. Kedua bank tersebut yaitu PT Bank Permata Tbk dan PT Bank Danamon Tbk. Direktur Utama Bank Permata Ridha DM Wirakusumah mengatakan, proses konsolidasi antara perseroan dengan Bangkok Bank cabang Indonesia saat ini telah masuk tahap finalisasi. 

Nah, bila proses itu rampung maka nantinya secara otomatis modal inti tier 1 perusahaan bakal ikut terdorong. Menurut hitung-hitungan perseroan total modal inti nantinya bisa meningkat mencapai Rp 30 triliun lebih, batas bawah untuk BUKU IV. Bukan cuma itu, rasio kecukupan modal alias capital adequacy ratio (CAR) pun juga akan melesat naik mencapai 30%. 

Baca Juga: OJK cabut izin usaha Bank Perkreditan Rakyat Stigma Andalas

Proses tersebut diperkirakan bisa selesai rampung pada Desember 2020. "Kami sedang bangun CKPN dengan target di atas 200%. Mudah-mudahan bank kami makin sustain dan kuat," ujarnya, Selasa (1/12). 

Nah, rencana integrasi ini pun sudah mendapatkan restu lewat Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB). Kelak, Bank Permata akan melakukan integrasi dengan cabang Bangkok Bank. Antara lain cabang Jakarta, Cabang Pembantu Surabaya, dan Cabang Pembantu Medan. 

Sebagai informasi saja, per September 2020 total modal inti Bank Permata telah mencapai Rp 22,52 triliun. Angka tersebut memang tumbuh sebesar 3,5% year on year (yoy) dari tahun sebelumnya Rp 21,76 triliun.

Ridha menjelaskan, pihaknya berharap di akhir tahun ini Bank Permata bisa semakin kuat menjaga finansialnya. Selain itu, Bank Permata ke depan berniat untuk mengambil langkah berbeda dengan ikut berkontribusi pada energi berkelanjutan. "Kita juga membidik sustainable energy itu merupakan suatu fokus seperti geotermal, tenaga surya dan lainnya," jelasnya.

Sementara untuk Bangkok Bank kantor cabang Indonesia (BBI) berdasarkan laporan keuangan bulan Juni 2020 memang punya modal yang sangat besar. Tercatat, dana usaha BBI mencapai Rp 20,59 triliun. Sementara total modal disetor mencapai Rp 3,69 triliun. Kekuatan modal BBI juga bisa dilihat dari sisi CAR yang mencapai 84,08% per Juni 2020 lalu. 

Baca Juga: Great Eastern Life Indonesia catatkan premi unitlink Rp 419 miliar di kuartal III

Nah, Bank Danamon sudah satu langkah lebih cepat dari Bank Permata. Berdasarkan keterangan resmi yang dirilis bulan lalu, Direktur Utama Bank Danamon Yasushi Itagaki mengatakan per September 2020 total modal inti tier 1 sudah berada di level Rp 38,4 triliun. Jauh di atas ketentuan untuk menjadi BUKU IV. 

Status efektif BUKU IV Danamon juga sudah diperoleh sejak tanggal 27 Mei 2020 oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Penetapan itu dilakukan pasca selesainya proses investasi MUFG, sebagai pemegang saham perusahaan. 



TERBARU

×